TRIBUNNEWS.COM – Sebanyak 12 perwira Rusia diklaim tewas oleh penyerangan pasukan Ukraina menggunakan rudal HIMARS di Kherson bagian selatan wilayah yang dikuasai Rusia .
Laporan yang diterima Daily Mail menyebutkan 12 perwira Rusia tersebut dua di antaranya adalah petinggi militer yang berpangkat jenderal dan kolonel.
Penyerangan tersebut juga disebut-sebut membuat pemimpin Rusia, Vladimir Putin mencak-mencak karena rudal andalannya, SS-400 tak mampu menangkal serangan tersebut.
Baca juga: Rusia Mulai Intensifkan Serangan Secara Luas di Ukraina
Serangan roket angkatan bersenjata Ukraina itu menghancurkan sebuah kawasan di Bandara Chornobaivka dan menimbulkan kerugian besar.
Video menunjukkan apa yang tampaknya menjadi tempat pembuangan amunisi di pangkalan yang meledak, ketika saluran Telegram Rusia melaporkan bahwa Putin marah pada ketidakmampuan sistem anti-udara S-400 Rusia untuk melindungi angkatan bersenjatanya.
Itu terjadi ketika Ukraina tengah menyiapkan militernya yang berkekuatan jutaan orang untuk serangan besar di sekitar Kherson, yang bertujuan untuk merebut kembali wilayah yang direbut oleh Rusia di awal konflik.
Menteri Pertahanan Ukraina Oleksii Reznikov mengungkapkan Presiden Zelensky telah memberikan perintah kepada para jenderalnya untuk menyusun rencana serangan dan membuat daftar peralatan yang mereka butuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan.
Reznikov mengatakan tugasnya kemudian adalah pergi ke sekutu barat Ukraina dan mengajukan kasus agar senjata-senjata itu diserahkan, seperti yang dia lakukan dengan HIMARS.
"Kami adalah orang-orang dari dunia bebas dan dengan rasa keadilan dan kebebasan yang nyata," katanya kepada The Times.
Baca juga: Pentagon Akui Ukraina Butuh Latihan Operasikan HIMARS: Tak Berguna jika Tidak Maksimal
'Kami memiliki sekitar 700.000 angkatan bersenjata dan ketika Anda menambahkan penjaga nasional, polisi, penjaga perbatasan, kami memiliki sekitar satu juta orang.'
Bandara Chornobaivka adalah lapangan terbang penting yang strategis yang terletak di selatan Ukraina yang direbut oleh Rusia pada awal perang, dan sekarang berfungsi sebagai lapangan terbang militer.
Ini bukan pertama kalinya landasan udara menjadi sasaran serangan Ukraina, karena serangkaian pemboman di awal perang menghancurkan puluhan helikopter dan menimbulkan kerugian besar pada orang-orang Putin.
Tapi saat garis depan didorong lebih jauh ke barat, lapangan terbang keluar dari jangkauan anak buah Kyiv. Namun, dengan datangnya sistem roket Amerika, roket itu bisa dipukul lagi.
Lapangan terbang itu terletak dekat dengan Kherson, yang merupakan satu-satunya ibu kota regional yang jatuh ke tangan tentara Putin dan akan menjadi fokus serangan balik Ukraina.
Wartawan perang TV pemerintah Rusia Alexander Sladkov menulis semalam bahwa Ukraina 'telah menyerang beberapa kali di pusat pengambilan keputusan kami dengan hasil.'
Baca juga: Rusia Klaim Sukses Hancurkan Peluncur dan Gudang Roket HIMARS Bikinan AS di Ukraina
“Pusat-pusat itu kecil tapi penting. Saya tidak akan menulis di sini di mana, kapan, berapa banyak, dan siapa agar tidak membocorkan rahasia militer,” tambahnya.
Satu laporan mengklaim bahwa Putin sangat marah sehingga dia mencari kambing hitam dan berbalik pada sekutunya sendiri atas kegagalan sistem pertahanan rudal S-400 yang diakui untuk bekerja secara efektif dalam perang.
Mantan perdana menteri Mikhail Fradkov, yang juga kepala mata-mata intelijen asing SVR terlama di Putin dan sekarang mengepalai dewan pembuat senjata Almaz-Antey, dapat dipecat dan bahkan menghadapi tindakan kriminal atas kegagalan tersebut, menurut saluran Telegram Sanctions RF.
Begitu juga dengan direktur jenderal perusahaan senjata milik negara Yan Novikov, kata laporan itu.
“Pembongkaran telah dimulai di Kementerian Pertahanan Rusia karena fakta bahwa S-400 tidak dapat melindungi wilayah udara dengan baik dan bahkan tidak mampu melindungi dirinya sendiri dari serangan HIMARS,” kata laporan itu.
Baca juga: Rusia Tak Main-main Dengan Senjata HIMARS Kiriman AS, Kembali Ancam Ukraina Dengan Pernyataan Ini
Sementara kantor berita TASS menyebutkan, angkatan bersenjata Ukraina kembali menembaki kota Alchevsk di Republik Rakyat Lugansk (LPR) pada hari Minggu menggunakan sistem roket multi-peluncuran HIMARS yang dipasok oleh AS, misi LPR di Pusat Pengendalian dan Koordinasi Gencatan Senjata Bersama (JCCC) melaporkan saluran telegram.
Menurutnya, empat rudal diluncurkan dari arah Artyomovsk (Bakhmut) pada pukul 01:10 waktu Moskow.
Pada hari Sabtu, Alchevsk ditembaki dengan enam roket HIMARS. Ini adalah penembakan pertama kota ini oleh pasukan Ukraina sejak 2014. (Daily Mail/TASS)