News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Moskow Klaim Pasukan Rusia Serang Pabrik Keramik di Slavyansk, Sekitar 100 Tentara Ukraina Tewas

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Miftah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengambilan video ini diambil dari cuplikan handout yang dirilis oleh Kementerian Pertahanan Rusia pada 12 Maret 2022, menunjukkan juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov mengadakan pengarahan. Diketahui, pejabat Moskow ini mengatakan pasukan Rusia menyerang pabrik keramik di Slavyansk pada Minggu (10/7/2022), menewaskan sekitar 100 tentara Ukraina.

TRIBUNNEWS.COM - Juru Bicara Kementerian Pertahanan Rusia Letnan Jenderal Igor Konashenkov mengatakan pasukan Moskow menyerang sebuah pabrik keramik di Slavyansk, Minggu (10/7/2022).

Dilansir TASS, serangan tersebut menewaskan sekitar 100 tentara Ukraina dan menghancurkan amunisi untuk howitzer Amerika Serikat (AS).

"Sebuah serangan dengan senjata presisi tinggi dilakukan di pangkalan sementara artileri Ukraina dan gudang amunisi yang terletak di pabrik keramrik Slavyansk," kata Konashenkov.

"Serangan itu menewaskan hampir 100 tentara (Ukraina) dan lebih dari 1.000 peluru untuk howitzer M777 buatan AS," imbuhnya.

Konashenkov menambahkan, sekitar 700 roket untuk MLRS Grad juga dihancurkan oleh serangan pasukan Rusia.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memberikan komentar terkait aksi pasukan Rusia di Chasiv Yar.

Baca juga: Video Tunjukkan Militan Neo Nazi Ukraina Berondong Warga Sipil Mariupol

Dikutip The Guardian, serangan rudal di Chasiv Yar menewaskan 15 warga sipil.

Zelensky juga bersumpah bahwa "hukuman tidak dapat dihindari untuk setiap pembunuh Rusia".

Lalu, Wakil Kepala Kantor Kepresidenan Ukraina Kyrylo Tymoshenko menulis di Telegram bahwa enam orang diselamatkan dari puing-puing di Chasiv Yar, 23 di antaranya merupakan seorang anak masih belum ditemukan.

Presiden Ukraina itu merujuk serangan di kota wilayah Donetsk di Ukraina timur selama pidato Minggu malam (10/7/2022) di Telegram.

Baca juga: Volodymyr Zelensky Pecat Sejumlah Duta Besar Ukraina Termasuk Utusan untuk Jerman

Di dalam pidatonya, Zelensky menuduh Moskow sengaja menargetkan warga sipil.

"Siapa pun yang memberi perintah untuk pemogokan seperti itu, siapa pun yang melakukannya di kota-kota biasa, di daerah pemukiman, membunuh dengan sengaja."

"Setelah pukulan seperti itu, mereka tidak akan bisa mengatakan bahwa mereka tidak tahu atau tidak mengerti sesuatu."

"Hukuman tidak bisa dihindari untuk setiap pembunuh Rusia. Benar-benar untuk semua orang."

"Sama halnya dengan Nazi. Dan janganlah mereka berharap bahwa negara mereka akan melindungi mereka."

"Rusia akan menjadi yang pertama meninggalkan mereka ketika keadaan politik berubah," terang Zelensky dalam pidatonya.

Sementara itu Kepala Staf Zelensky, Andriy Yermak dalam sebuah unggahan Telegram menyebut serangan itu adalah aksi terorisme lainnya, Reuters melaporkan.

Sebagai akibatnya, kata Yermak, Rusia harus ditetapkan sebagai negara sponsor terorisme.

Baca juga: Fox dan Frost, Dua Anggota Batalyon Neo Nazi Azov Ukraina Dihukum Mati di Donetsk

Dalam baku tembak, Senin (5/5/2014), sebanyak empat prajurit Ukraina tewas dan satu helikopter serbu Mi-24 jatuh di dekat Kota Slavyansk. (VASILY MAXIMOV/AFP)

Diwartakan The Guardian, berikut pembaruan perang Rusia Vs Ukraina pada hari ke-138, Senin (11/7/2022):

Pengungsi anak Ukraina di Polandia

Jumlah anak-anak Ukraina yang terdaftar di sekolah-sekolah Polandia diperkirakan akan berlipat ganda menjadi setidaknya 400.000 untuk tahun ajaran mendatang, kata departemen pendidikan negara itu.

Sebuah laporan di Pravda Eropa, sebuah outlet media online yang diterbitkan oleh wartawan Ukraina, mengutip Menteri Pendidikan Polandia Przemysaw Czarnek, mengatakan mereka yang terdaftar akan mengambil bagian dalam pelajaran baik online dari Ukraina dan secara langsung.

Bisnis di Ukraina akan berakhir pada musim dingin

The Kyiv Independent melaporkan jajak pendapat bahwa 44 persen bisnis Ukraina berpikir perang aktif negara itu akan berakhir pada musim dingin.

Namun, lebih dari sepertiga mengira pertempuran aktif akan berlanjut hingga 2023.

Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini