Meski demikian, sejuta tentara yang diklaim Ukraina tersebut dianggap kurang berpengalaman, karena mereka direkrut dari ramyat sipil menjadi prajurit yang kurang pelatihan.
Russia Today menyebut, Kepala Dewan Kemanan dan Pertahanan Nasional Ukraina, Alexey Danilov mengatakan sejuta tentara tersebut siap ke medan laga.
"Ukraina telah mencapai situasi militerisasi maksimum dalam beberapa bulan terakhir. Sekitar satu juta orang Ukraina mendapatkan pengalaman pertempuran dan militer dalam konflik dengan Rusia," ujar Danilov.
Ia menyebutkan, warga sipil yang dijadikan tentara Ukraina adalah respons keras terhadap ambisi Presiden Rusia, Vladimir Putin.
Putin menegaskan, tujuan utama invasi Rusia adalah demiliterisasi Ukraina.
Namun, usaha Putin itu disebut kurang berhasil karena Ukraina telah mendahuluinya dengan militerisasi.
“Ukraina dengan cepat mempersenjatai kembali (pasukan) sesuai dengan standar NATO (Pakta Pertahanan Atlantik Utara). Angkatan bersenjata kami terus terakumulasi dan dipenuhi dengan senjata, serta teknologi Barat," ujarnya.