"Data hari ini tidak mencerminkan dampak penuh dari hampir 30 hari penurunan harga gas, yang telah mengurangi harga di pompa sekitar 40 sen sejak pertengahan Juni."
"Penghematan itu menyediakan ruang bernapas yang penting bagi keluarga Amerika. Dan, lainnya komoditas seperti gandum telah turun tajam sejak laporan ini," lanjutnya.
Baca juga: RI Perlu Ambil Pelajaran dari Bangkrutnya Sri Lanka, Analis Singgung Utang dan Inflasi, Masih Aman?
Biden juga menegaskan bahwa mengatasi inflasi adalah prioritas utamanya.
Lebih lanjut, rumah tangga di Amerika sekarang menghabiskan lebih dari $493 (sekitar Rp 7.400.000) per bulan untuk membeli barang dan jasa yang sama seperti yang mereka lakukan saat ini tahun lalu, kata Mark Zandi, kepala ekonom di Moody's Analytics.
Karena harga terus naik, mereka juga melampaui kenaikan upah.
Penghasilan per jam rata-rata riil merosot 1 persen dari Mei hingga Juni dan turun 3,6 persen dari Juni 2021, menurut data BLS terpisah yang dirilis Rabu.
"Inflasi telah mengikis sebagian besar keuntungan. Daya beli masyarakat turun," kata Kathy Jones, direktur pelaksana dan kepala strategi pendapatan tetap di Charles Schwab.
Baca juga artikel lain terkait Resesi Dunia
(Tribunnews.com/Rica Agustina)