News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Presiden Serbia Sebut Konflik Rusia-Ukraina Perang Dunia: Barat Lawan Rusia Melalui Tentara Ukraina

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Serbia Aleksandar Vucic memberikan konferensi pers setelah pertemuan para pemimpin Uni Eropa-Balkan Barat di Brussels pada 23 Juni 2022. Belum lama ini, Vucic menyebut konflik Rusia-Ukraina sebagai perang dunia, di mana Barat melawan Rusia melalui tentara Ukraina, Rabu (13/7/2022).

TRIBUNNEWS.COM - Presiden Serbia Aleksandar Vucic berkomentar terkait konflik Rusia dan Ukraina, Rabu (13/7/2022).

Dilansir TASS, Vucic menyebut konflik di Ukraina adalah perang dunia, di mana Barat berperang melawan Rusia melalui tentara Ukraina.

"Kita harus memahami bahwa di tengah perang dunia, semua pembicaraan yang merupakan perang regional atau lokal harus dibatalkan," katanya dalam sebuah wawancara dengan Pink TV.

"Seluruh dunia Barat berperang melawan Rusia melalui Ukraina. Ini adalah konflik global," imbuhnya.

Menurut pemimpin Serbia, situasi di Ukraina juga menceritakan di Balkan.

Dia bersumpah, bagaimanapun, bahwa Serbia tidak akan menyia-nyiakan upaya untuk menjaga perdamaian di wilayah tersebut.

Baca juga: UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina Hari ke-141: Turki Pastikan Keamanan Pengiriman Gandum Ukraina

Presiden Serbia Aleksandar Vucic memberikan konferensi pers setelah pertemuan para pemimpin Uni Eropa-Balkan Barat di Brussels pada 23 Juni 2022. (Kenzo TRIBOUILLARD / AFP)

Seperti diketahui, pada 24 Februari, Presiden Rusia Vladimir Putin mengumumkan operasi militer khusus sebagai tanggapan atas permintaan bantuan oleh para kepala republik Donbass.

Dia menekankan bahwa Moskow tidak memiliki rencana untuk menduduki wilayah Ukraina, tetapi bertujuan untuk demiliterisasi dan denazifikasi negara tersebut.

Setelah itu, negara-negara Barat memberlakukan sanksi keras terhadap Rusia.

Pembaruan perang Rusia-Ukraina

Dikutip The Guardian, berikut ini rangkuman peristiwa yang terjadi selama invasi Rusia ke Ukraina di hari ke-141, Kamis (14/7/2022).

Rusia paksa 2 juta orang Ukraina pindah

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyebut Rusia secara paksa memindahkan hampir 2 juta orang dari Ukraina, termasuk beberapa ratus ribu anak -anak, sejak invasinya ke Kyiv.

Baca juga: Ukraina Putus Hubungan dengan Korea Utara setelah Pengakuan atas Wilayah Separatis Donetsk & Luhansk

Korban tewas di Chasiv Yar bertambah jadi 48 orang

Korban tewas akibat serangan rudal Rusia akhir pekan lalu di blok apartemen perumahan di Chasiv Yar di Ukraina timur telah meningkat menjadi sedikitnya 48 orang.

Turki pastikan keamanan pengiriman gandum

Pada hari ke-141 invasi Rusia ke Ukraina, kelanjutan ekspor gandum Ukraina telah disepakati di Istanbul dengan pembentukan pusat koordinasi dan pemantauan.

Sekitar 130 kapal kargo memuat gandum Ukraina terjebak di Laut Hitam

Kemacetan lalu lintas disebabkan lebih dari 130 kapal kargo yang memuat gandum Ukraina terjebak di Laut Hitam untuk melewati Sungai Danube.

Kapal-kapal sedang menunggu untuk mengakses rute keluar melalui kanal muara Sulina dan Bystre untuk mencapai serangkaian pelabuhan dan terminal di Rumania dari mana biji-bijian dapat diangkut ke seluruh dunia.

Pasukan Rusia diprediksi fokus di kota kecil sekitar Donbas

Pasukan Rusia mungkin akan fokus untuk mengambil beberapa kota kecil Donbas selama minggu mendatang, termasuk Siversk dan Dolyna dalam pendekatan ke Slovyansk dan Kramatorsk, menurut Kementerian Pertahanan Inggris.

Baca juga: Putin Tempatkan Seluruh Pasukan Cadangan ke Perbatasan Ukraina, Barat: Akan Terjadi Serangan Besar

Sebuah foto menunjukkan bendera Republik Rakyat Donetsk di depan sebuah kapal di pelabuhan Mariupol pada 3 Juni 2022, pada hari ke-100 aksi militer Rusia di Ukraina. (AFP/STRINGER)

Korea Utara secara resmi akui Republik Rakyat Donetsk

Korea Utara telah secara resmi mengakui Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri dan Republik Rakyat Luhansk yang memproklamirkan diri, wilayah pendudukan pro-Rusia di timur Ukraina.

Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina

(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini