News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Presiden Putin Akan ke Iran, Diduga Terkait Opsi Impor Drone Tempur ke Rusia

Penulis: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Drone Zala Lancet 1 ini yang turut dikerahkan di perang Suriah sejak dua tahun lalu. Drone kamikaze buatan Rusia ini dianggap sangat efektif menggempur sasaran secara senyap.

Bagaimana Kemajuan Teknologi Drone Iran?

Sejak lama Washington telah mewaspadai program drone Iran, bahkan sebelum Rusia meluncurkan operasi militernya di Ukraina.

November lalu, AS memberlakukan sanksi terhadap perusahaan swasta Iran yang diduga terlibat dalam produksi UAV tempur dan pengintaian.

Menurut Washington, perusahaan-perusahaan ini mengaku terlibat dalam “penelitian pribadi” sambil secara diam-diam memberikan dukungan kritis untuk pengembangan UAV Korps Pengawal Revolusi Islam Iran dan melakukan transaksi internasional untuk kepentingan pemerintah Iran.

Terakhir pada gilirannya, memasok drone ke sekutunya – termasuk kelompok yang diakui AS sebagai organisasi teroris.

Departemen Keuangan AS bersikeras UAV Iran “mengancam perdamaian dan stabilitas internasional.”

Denis Fedutinov, pemimpin redaksi majalah Drone Aviation, mengatakan kepada Russia Today, drone Iran sebenarnya sangat layak untuk dilihat sejak negara itu mengembangkannya mulai era 1980-an.

“Saat ini, Iran memiliki beberapa lusin sistem drone, mulai dari drone mini hingga model daya tahan ketinggian menengah,” katanya.

Beberapa UAV Iran terinspirasi desain AS. Misalnya, Qods Yasir didasarkan pada Boeing Insitu ScanEagle yang dicegat oleh Iran pada 2012.

Sedangkan Shahed 171 Simorgh dan Saegheh-2 memiliki banyak kesamaan dengan RQ-170 Sentinel yang jatuh dan disita secara utuh oleh Iran pada 2011.

Secara visual drone itu mirip Predator MQ-1 AS. Drone serang Shahed 129 sangat menarik, karena mereka telah memainkan peran aktif dalam perang saudara di Suriah sejak 2014.

“Iran tidak terlalu tertarik untuk berbagi informasi tentang drone-nya, hanya mengungkapkan apa yang bermanfaat untuknya. Tapi tidak diragukan lagi, salah satu keunggulannya adalah pengalamannya yang luas dalam pengembangan UAV,” kata Denis Fedutinov.

Namun demikian, teknologi Iran tidak dapat menahan persaingan dengan Turki.

“Desainer Turki bermitra dengan pemasok terkemuka dari berbagai subsistem drone di pasar, yang memudahkan mereka untuk mengembangkan peralatan yang lebih canggih.”

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini