News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Krisis Myanmar

Junta Myanmar Sebar Ranjau di Sawah hingga Toilet, Warga Sipil Jadi Korban

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto ini diambil pada 16 Oktober 2021 menunjukkan anggota Pasukan Pertahanan Nasional Karenni (KNDF) bersiap untuk makan di base camp mereka di hutan dekat Demoso, di negara bagian Kayah timur Myanmar. - Para rekrutan anti-kudeta muda berbaris di sebuah kamp rahasia di Myanmar, tangan di belakang kepala dan perut mereka diikat, menunggu instruktur latihan untuk memberikan pukulan untuk menguatkan mereka dalam perjuangan mereka melawan militer. - Junta militer Myanmar dilaporkan menyebarkan ranjau darat ke desa, sawah, rumah, hingga toilet untuk perang pejuang anti-kudeta. (Photo by AFP) / TO GO WITH Myanmar-military-politics-coup-conflict, FOCUS

TRIBUNNEWS.COM - Pasukan junta Myanmar dilaporkan melakukan kejahatan perang dengan menyebarkan ranjau darat dalam skala besar.

Menurut Amnesty International pada Rabu (20/7/2022), junta memasang jebakan ranjau itu di desa-desa tempat para pejuang anti-kudeta.

Dengan kudeta yang sudah berjalan satu tahun, bentrokan kini terjadi antara junta melawan kelompok etnis anti-kudeta dan Pasukan Pertahanan Rakyat.

Selama kunjungan ke negara bagian Kayah dekat perbatasan Thailand, peneliti Amnesty International mewawancarai para penyintas ranjau darat, paramedis, dan pihak yang terlibat dalam pembersihan.

Menurut informasi terpercaya, militer Myanmar menyebarkan ranjau di setidaknya 20 desa, termasuk jalan menuju sawah.

Ini mengakibatkan warga sipil mengalami cedera hingga tewas.

Baca juga: Pemimpin Junta Myanmar Beberapa Kali Kunjungi Rusia, tapi Belum Pernah Jumpa Putin

Dikutip dari France24, Amnesty mengaku telah mendokumentasikan beberapa contoh di mana militer meletakkan ranjau di sekitar gereja dan di halamannya. 

"Tentara menempatkan ranjau darat di halaman orang, di pintu masuk rumah, dan di luar toilet," kata Amnesty.

"Dalam setidaknya satu kasus yang terdokumentasi, tentara menjebak sebuah tangga rumah dengan alat peledak improvisasi trip-wire."

Kelompok anti-junta berusaha menggali lokasi ranjau ditanam, namun berisiko karena dilakukan hanya dengan tangan kosong dan tanpa pelatihan.

"Kami tahu dari pengalaman pahit bahwa kematian dan cedera warga sipil akan meningkat seiring waktu, dan kontaminasi yang meluas telah menghalangi orang untuk kembali ke rumah dan lahan pertanian mereka," kata Rawya Rageh, penasihat krisis senior kelompok tersebut.

Dari penyelidikan di Kayah, Amnesty menemukan bahwa militer menggunakan beberapa jenis ranjau darat, termasuk M-14.

Pemandangan umum ini menunjukkan Pagoda Shwedagon di Yangon pada 1 Februari 2022. - Junta militer Myanmar dilaporkan menyebarkan ranjau darat ke desa, sawah, rumah, hingga toilet untuk perang pejuang anti-kudeta. (Photo by AFP) (AFP/STR)

Dilansir Al Jazeera, jenis ini dapat meledakkan kaki korban hingga pergelangan kaki. 

Kemudian ada juga jenis MM-2, yang mampu meledakkan kaki di bagian lutut dan menyebabkan luka pada bagian lain di tubuh korban.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini