Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, KIEV – Gudang senjata Ukraina yang berada di dekat Odesa hancur lebur usai diserang rudal militer Rusia. Akibat serangan tersebut, ribuan senjata yang dipasok AS dan negara-negara Eropa untuk tentara Ukraina hancur dan bisa diselamatkan.
Melansir dari situs Anadolu Agency, serangan tersebut dilakukan Rusia pada Selasa (19/7/2022) dengan menggunakan senjata rudal presisi tinggi.
Imbas dari serangan tersebut Ukraina dilaporkan mengalami kerugian material berupa hancurnya 257 pesawat dan 143 helikopter, selain itu 1.568 kendaraan udara tak berawak, serta 356 sistem rudal anti-pesawat, dan 4.106 tank ikut luluh lantak diterjang rudal Moscow.
Tak hanya peralatan tempur udara yang jadi sasaran Rusia, kendaraan tempur lapis baja seperti 759 sistem peluncuran roket ganda, 3.160 artileri mortir lapangan, serta 4.392 unit kendaraan militer khusus juga turut dihancurkan militer Putin dalam serangan kemarin.
Bersamaan dengan serangan tersebut Ukraina juga melaporkan bahwa tujuh pos komando termasuk batalyon Brigade Mobil Udara ke-81 AFU yang berlokasi di dekat Dolina, Republik Rakyat Donetsk juga menjadi sasaran senjata berpresisi tinggi Rusia.
Baca juga: Tak Cuma Donbas, Rusia akan Perluas Target Perang ke Wilayah Lain Ukraina
Diperkirakan jumlah kerugian yang ditanggung Ukraina akibat serangan tersebut mencapai puluhan miliar dolar AS.
Sementara jumlah korban tewas hingga kini telah melebihi 200 orang, baik dari warga sipil maupun anggota militan Ukraina.
Baca juga: Rusia Ancam Hentikan Pengiriman Minyak jika Harga Dibatasi di Bawah Biaya Produksi
Angka tersebut menambah daftar panjang korban tewas di Ukraina, PBB mencatat selama Ukraina di invasi Rusia tepatnya sejak 24 Februari lalu setidaknya sudah ada 110 warga sipil yang telah tewas di Ukraina.
Sementara lebih dari 15 juta orang terpaksa meninggalkan rumah mereka, dan lebih dari 8,4 juta orang kabur melarikan diri ke negara lain.