News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Iran Tangkap Mata-mata Mossad Israel yang Hendak Lakukan Sabotase

Penulis: Setya Krisna Sumarga
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mossad Kidon

TRIBUNNEWS.COM, TEHERAN - Kementerian Intelijen Iran mengklaim Sabtu (23/7/2022) telah menangkap jaringan mata-mata Israel yang diduga mempersiapkan sabotase dan operasi teroris.

Penangkapan diumumkan beberapa jam setelah Israel mengatakan agennya telah menginterogasi seorang pejabat militer Iran di wilayah Iran.

“Mata-mata itu diduga berhubungan dengan agen-agen organisasi mata-mata-teroris Mossad," lapor Kantor Berita Tasnim Iran, merujuk badan intelijen nasional Israel.

Para agen dilaporkan memasuki negara itu dari wilayah Kurdistan, dan ditemukan memiliki peralatan komunikasi dan bahan peledak.

Baca juga: Eks Kepala Mata-mata Israel Mossad Ungkap Operasi pada Iran, Pembunuhan Ilmuwan hingga Arsip Nuklir

Baca juga: Kata Mantan Agen dan Pejabat Mossad, Operasi Pembunuhan Itu Rumit, Persiapan Bisa Bertahun-tahun

Baca juga: Ali Shamkhani : Mossad Bunuh Fakhrizadeh, Metodenya Sangat Rumit

Orang-orang Israel itu diduga bekerja sama dengan Organisasi Mujahidin Rakyat Iran, sebuah kelompok militan yang menentang kekuasaan Ayatollah Ali Khamenei.

Kantor Perdana Menteri Israel, yang mengawasi Mossad, menolak berkomentar ketika dihubungi oleh Jerusalem Post.

Sementara pejabat Israel tetap diam atas dugaan penangkapan, mereka mengklaim kemenangan spionase mereka sendiri.

Sebelumnya pada Sabtu, beredar klaim via stasiun televisi Internasional Iran, agen Mossad yang bekerja di dalam Iran telah berhasil menginterogasi seorang anggota senior Korps Pengawal Revolusi Islam.

Rekaman video yang konon dari interogasi menunjukkan pejabat militer itu mengaku mentransfer senjata ke Suriah, Irak, Libanon dan Yaman.

Iran International adalah stasiun televisi milik Saudi dan sangat kritis terhadap pemerintah Iran.

Jaringan tersebut melaporkan interogasi serupa terjadi pada bulan Juni, tetapi media pemerintah Iran menyalahkan penculikan dan interogasi pada orang Iran yang tidak disebutkan namanya daripada orang Israel.

Iran dan Israel secara teratur saling menuduh melakukan spionase, dan kedua negara sering mengklaim telah menangkap mata-mata satu sama lain.

Jika laporan ini dapat dipercaya, badan intelijen Iran dan Israel telah secara signifikan membahayakan keamanan satu sama lain.

Iran mengklaim pada Juni mereka telah menangkap tiga agen Mossad yang ditugaskan membunuh ilmuwan nuklir.

Sementara Israel mengatakan pada Januari mereka telah merusak jaringan mata-mata Iran yang didominasi wanita yang mengumpulkan informasi yang merusak tentang politisi Israel.

Mereka memotret pangkalan militer Israe dan markas Mossad.

Di Teheran, juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran Nasser Kana'ani menyampaikan peringatan pernghormatan atas kematian ilmuwan nuklir Iran, Dariush Rezaeinejad.

Kana’ani mengatakan para teroris telah gagal menghalangi Iran dengan membunuh para ilmuwannya.

"Pembunuhan pengecut para pahlawan dari kecakapan ilmiah kami tidak membantu teroris di balik tirai untuk mencapai tujuan mereka," tulis Kana'ani di Twitter pada peringatan pembunuhan Martir Rezaeinejad pada Juli 2011.

"Industri nuklir damai Iran berutang pertumbuhannya kepada Rezaeinejad dan rekan-rekannya. Darah dan prestasi ilmiah mereka akan dijaga," tambahnya.

Rezaeinejad ditembak lima kali dan menjadi martir oleh orang-orang bersenjata yang mengendarai sepeda motor di depan rumahnya.

Saat itu dia bersama istrinya pulang menjemput putri mereka dari taman kanak-kanak. Istrinya juga terluka dalam serangan itu.

Ilmuwan nuklir Iran telah menjadi target upaya pembunuhan agen mata-mata Barat dan Israel dalam beberapa tahun terakhir.

Antara 2010 dan 2012, empat ilmuwan nuklir Iran (Masoud Ali Mohammadi, Majid Shahriari, Mostafa Ahmadi Roshan, dan Rezaeinejad) dibunuh.

Sementara yang lain (Fereydoon Abbasi) terluka dalam percobaan pembunuhan. Pada November 2020, ilmuwan lain Mohsen Fakhrizadeh dibunuh di dekat Teheran.

Pada Juni 2012, Iran mengumumkan pasukan intelijennya telah mengidentifikasi dan menangkap semua elemen teroris di balik pembunuhan ilmuwan nuklir negara itu.

Dalam perkembangan yang relevan pada Januari 2015, Korps Pengawal Revolusi Islam (IRGC) mengumumkan mereka menggagalkan upaya intelijen Israel membunuh seorang ilmuwan nuklir Iran.

Baru-baru ini, plot oleh agen Mossad Israel untuk membunuh ilmuwan nuklir Iran ditangkal setelah pasukan keamanan menangkap tiga mata-mata asing.(Tribunnews.com/Sputniknews/FARSNews/xna)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini