TRIBUNNEWS.COM – Rusia mengklaim telah membongkar aksi spionase negara Barat dan Ukraina yang akan membajak dua jenis pesawat mutakhir mereka.
Badan Keamanan Rahasia Rusia (FSB) mengungkap operasi spionase yang diduga melibatkan seorang 'penyelidik utama Rusia' bersama pilot Rusia yang mau membelot ke pihak Ukraina demi mendapatkan uang dalam jumlah yang sangat besar.
Dua jenis pesawat tersebut adalah jet tempur andalan Moskow yang bisa digunakan dalam peperangan jarak jauh, selain daya jelajahnya ribuan kilo meter juga bisa memuat banyak amunisi bahkan senjata nuklir.
Baca juga: Ini Plot Spion Ukraina dan Barat Membajak Pesawat Canggih Rusia, Pilot Ditawari Uang dan Wanita
Militer Ukraina disebut-sebut mendambakan dua armada perang yaitu Su-34 dan Tu-22M.
Bagaimana kehebatan dua pesawat tersebut? Berikut spek jet tempur milik Rusia ini diambil dar Wikipedia:
1. Su-34
Sukhoi Su-34 adalah jet tempur bermesin kembar, dengan kursi kembar 9dua awak), yang bisa dioperasikan dalam segala cuaca supersonik jarak menengah tempur-pembom/pesawat serang.
Pesawat ini pertama kali terbang pada tahun 1990, ditujukan untuk Angkatan Udara Soviet, dan mulai beroperasi pada tahun 2014 dengan Angkatan Udara Rusia.
Su-34 dikembangkan berdasarkan pesawat tempur superioritas udara Sukhoi Su-27 Flanker, Su-34 memiliki kokpit lapis baja untuk tempat duduk berdampingan dari dua orang awaknya
Dirancang terutama untuk penyebaran taktis terhadap target darat dan laut (peran pemboman/serangan taktis/interdiksi, termasuk terhadap target kecil dan bergerak) pada misi solo dan kelompok di siang dan malam hari, di bawah kondisi cuaca yang menguntungkan dan merugikan dan di lingkungan yang tidak bersahabat dengan tindakan balasan kontra-api dan peperangan elektronik (EW) yang dikerahkan, serta untuk pengintaian udara.
Pesawat ini dibuat untuk menggantikan pesawat tempur serangan taktis Su-24 dan pembom jarak jauh Tu-22M.
Di dalam hidung pesawat yang diperlebar, terdapat radar terrain-following dan sistem terrain-avoidance yang dibutuhkan untuk penerbangan ketinggian rendah.
Selanjutnya, bentuk hidung direvisi menjadi datar dan tajam seperti milik SR71 Blackbird untuk mengurangi cross-section radar pesawat. Seperti Su-27, Su-37 juga memiliki radar yang menghadap ke belakang, terletak di antara mesin untuk melacak target yang berada di belakang pesawat.
Su-34 ditenagai oleh sepasang mesin turbofan Saturn AL-31FM1, mesin yang sama yang digunakan pada Su-27SM; memberikan pesawat kecepatan maksimum Mach 1,8+ saat terisi penuh.
Meskipun memiliki kecepatan maksimum yang lebih lambat dari Su-27 standar, Su-34 masih dapat menangani beban G yang tinggi dan melakukan manuver aerobatik.
Ketika dilengkapi dengan muatan senjata penuh, Su-34 memiliki jangkauan maksimum 4.000 kilometer (2.500 mil) tanpa pengisian bahan bakar, ini dapat diperpanjang lebih lanjut melalui pengisian bahan bakar udara.
Baca juga: Pasokan Gas Rusia Dipangkas, Harga Minyak Langsung Melambung
Hidung "bebek" Su-34
Su-34 memiliki 12 cantelan untuk persenjataan seberat 8.000 kg (17.600 lb), dimaksudkan untuk menyertakan senjata berpemandu presisi Rusia terbaru.
Dengan meriam otomatis 30 mm GSh-30-1,[10] dan kemampuan untuk membawa 6 buah rudal udara-ke-udara R-77 dan 6 buah R-73, dengan fungsi utama rudal udara-ke-udara sebagai pertahanan dari pengejaran jika terdeteksi oleh radar belakang.
Berat maksimum dari setiap amunisi tunggal yang dibawa adalah 4000 kg, senjata stand-off-nya memiliki jangkauan hingga 250 kilometer (160 mi). Sistem penangkal elektronik (ECM) Khibiny dipasang sebagai sistem standar.
Su-34 memiliki hidung "Bebek" dan badan pesawat depan yang dirancang untuk meningkatkan ruang kabin dan memaksimalkan kenyamanan dan keselamatan awak. Kursi pilot diatur berdampingan, dengan pilot-komandan di kiri dan navigator/operator senjata di kanan.
2. Tu-22M
Pesawat ini adalah saingan utama jet tempur Amerika Serikat Lancer.
Tu-22m3 adalah pesawat supersonik, sayap ayun, strategis jarak jauh dan pembom tempur maritim sayap rendah (low wing) yang dikembangkan oleh OKB Tupolev di Uni Soviet. Beberapa buah pesawat ini masih digunakan AU Rusia.
Tu-22M berbasis pada sistem senjata Tu-22, juga menggunakan rudal nuklir anti-kapal yang sama, Kh-22. Pengkodean Tu-22M digunakan untuk membantu mendapatkan persetujuan untuk pembom dalam sistem Soviet.
Prototipe pertama,Tu-22M0, pertama terbang pada tanggal 30 Agustus 1969. Resultan pesawat pertama kali dilihat oleh NATO sekitar waktu itu. Untuk beberapa tahun Barat meyakini bahwa kode operasional pesawat terbaru ini adalah Tu-26.
Baca juga: Ukraina dan Rusia Saling Klaim Soal Keandalan Roket HIMARS di Medan Perang
Sewaktu perundingan SALT pada 1980-an, Soviet bersikeras menyatakan itu adalah Tu-22M. Pada saat itu, pihak berwenang Barat menduga bahwa pernyataan Soviet itu dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa itu hanyalah turunan dari Tu-22 daripada senjata yang lebih maju dan canggih.
Versi khusus pesawat tempur serang dari Su-27 mulai dikembangkan Sukhoi pada 1980-an dengan nama T-10V. Pesawat ini pertama kali terbang pada tanggal 13 April 1990. Penamaan resminya adalah Su-27IB (IB: Istrebitel Bombardirovshchik, "Tempur Pengebom").
Tu-22M memiliki kecepatan maksiman 2.05 Mach (2,327 km/h,) mampu menjangkau jarak 7.000 km dan memiliki radius tempur 2.410 km (1.500 mil) serta jangkauan ketinggian 13.300 meter.
Sementara untuk persenjataannya, Tu-22M dilengkapi dengan kanon otomatis GSh-23 kendali jarak jauh pada bagian ekor
Pada bagian sayap dan rak senjata internal dengan kapasitas 21.000 kg (46.300 lb)
Muat hingga 3 Raduga Kh-22 misil dalam rak senjata dan cantelan sayap, atau Tu-22M3 dapat membawa 6 misil dalam sebuah MKU-6-1 rotary launcher pada rak bom, ditambah 4 misil pada 2 cantelan di bawah sayap.
Total 10 misil tiap pesawat, atau dimungkinkan memuat bermacam-macam bom - 69 × FAB-250 atau 8 × FAB-1500.