Lima hari kemudian, Kota Wuhan di China dilock down karena virus corona.
Xi melakukan perjalanan pertamanya ke luar daratan China sekitar tiga minggu lalu, mengunjungi kota semi-otonom Hong Kong untuk menandai peringatan 25 tahun kembalinya bekas jajahan Inggris itu ke China.
"Ini adalah kesempatan langka untuk melakukan pertukaran tatap muka di panggung multilateral, yang sangat dibutuhkan China," kata Su Hao, seorang profesor hubungan internasional di China Foreign Affairs University.
Pertemuan semacam itu memudahkan untuk mencapai konsensus tentang masalah global yang kompleks seperti tantangan ekonomi saat ini, kata Su.
Dia menambahkan, G20 adalah kesempatan bagi Xi untuk memajukan proposal yang dia gadang-gadang tentang pembangunan dan keamanan global.
Presiden Jokowi akan menjadi pemimpin asing kedua setelah Biden yang mengunjungi Korea Selatan sejak pelantikan Yoon pada Mei.
Mereka diharapkan membahas peningkatan kerja sama ekonomi, keamanan, infrastruktur, dan industri pertahanan.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi yang mendampingi Jokowi dalam lawatan luar negeri kali ini mengatakan, sejumlah isu yang akan dibahas antara lain perdagangan, investasi, kesehatan, infrastruktur dan perikanan.
Dia menyebut China, Jepang, dan Korea Selatan sebagai mitra dalam masalah ekonomi dan regional.
Menurut Kementerian Luar Negeri Indonesia, Presiden Jokowi dijadwalkan akan mengadakan pembicaraan dengan PM Jepang Fumio Kishida di Tokyo pada Rabu (27/7/2022).
Kemudian bertemu Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol di Seoul pada Kamis (28/7/2022).
China, Jepang, Korea Selatan, dan Indonesia semuanya adalah anggota G20, kelompok yang terdiri dari 19 negara besar dan Uni Eropa.
Adapun Veronika Saraswati, seorang peneliti politik internasional di Center for Strategic and International Studies, sebuah wadah pemikir (think tank) Indonesia, yakin perjalanan Jokowi ke Beijing sebagian untuk secara pribadi mengundang Xi datang ke KTT G20.
“Ekspektasi kehadiran Presiden Xi Jinping di KTT G20 sangat tinggi,” katanya.
“Di tengah situasi ekonomi dunia yang semakin buruk akibat pandemi dan konflik Rusia-Ukraina, serta ketegangan dengan China yang terus melonjak di kawasan Indo-Pasifik, kehadiran Xi tentu sangat dinanti dan akan memberikan kepentingan bagi keberhasilan pertemuan."