Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Kesaksian dokter yang mengoperasi almarhum mantan PM Jepang Shinzo Abe mengungkapkan butuh 13 liter darah dan 41 orang staf termasuk 20 dokter yang berusaha kuat menyelamatkan jiwa Abe 8 Juli 2022 setelah tertembak jam 11:30 waktu Jepang.
Pangkalan helikopter (Doctor Heli) adalah Pusat Medis Minami Nara di Kota Oyodo, Prefektur Nara, sekitar 30 kilometer selatan tempat kejadian.
Pada hari itu, Dr. Toru Ueyama, seorang dokter darurat, melakukan tugas helikopter dan mengakui pertama kali dalam sejarah Doctor Heli di sana mengangkut korban luka tembak.
Dari lokasi pendaratan Doctor Heli, dekat rumah sakit universitas kedokteran Nara, mantan Perdana Menteri Abe, yang di tandu, dibawa ke lantai pertama rumah sakit dengan lift dan dibawa ke ruang perawatan Advanced Critical Care Center (ACCC) Rumah sakit Universitas Kedokteran Nara.
ACCC adalah benteng terakhir perawatan medis darurat di prefektur Nara, yang menerima hampir 2000 pasien per tahun.
Saat itu pukul 11:58 Profesor Dr. Hidenori Fukushima, dari Rumah Sakit Universitas Kedokteran Nara meminta persetujuan rumah sakit untuk bekerja mengamankan personel dan darah untuk transfusi darah dalam waktu sekitar 20 menit setelah kedatangan.
“Saya diberitahu bahwa korban (Red. Shinzo Abe) dalam keadaan cardiopulmonary arrest karena luka tembak, jadi saya siap untuk perawatan yang agak parah pada saat itu. Bagaimanapun, saya harus melakukan resusitasi, jadi saya mengatur transfusi darah dengan staf sebanyak mungkin. Saya mulai bersiap untuk operasi pula," papar Dr. Fukushima kepada NHK diberitakan 26 Juli lalu.
Dr Fukushima memasuki ruang perawatan dengan sekitar 10 anggota staf yang segera berkumpul. Dia mengidentifikasi lokasi pendarahan dan memulai torakotomi untuk menghentikan pendarahan.
Hampir satu jam telah berlalu sejak insiden itu terjadi. Saluran udara yang diperlukan untuk resusitasi dan ventilasi mekanis telah dipasang.
Berapa banyak kerusakan yang terjadi pada pembuluh darah besar dan organ? Untuk menggerakkan jantung yang berhenti lagi, maka harus terlebih dahulu menghentikan pendarahan.
"Perawatannya sangat sulit. Ketika saya membuka dada, lukanya tidak hanya mencapai pembuluh darah tetapi juga jantung. Tekanan darah turun tajam dan darah hilang dari sisi transfusi. Pompa otomatis saja tidak bisa mengimbangi, dan dokter serta perawat bergantian memompa darah secara manual," jelasnya.
“Karena pengalaman pengobatan saya sebelumnya, saya tahu bahwa luka tembak memiliki titik pendarahan yang besar dan luka yang berbeda dari luka yang memar di perut saya karena kecelakaan. Karena itu adalah dada, prosedur untuk menghentikan pendarahan menjadi sangat sulit.”
Jumlah darah yang digunakan dalam operasi berjumlah sekitar 13 liter. Ini tentang jumlah darah untuk seluruh tubuh dari tiga pria dewasa.