News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Hadir di Markas PBB New York, PM Jepang Prihatin Atas Ancaman Nuklir Rusia terhadap Ukraina

Editor: Dewi Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

PM Jepang Fumio Kishida saat berbicara di markas besar PBB, Selasa (2/8/2022) dini hari waktu Jepang. Dalam pidatonya saat Konferensi Peninjauan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT), Fumio Kishida menyatakan rasa prihatin atas ancaman nuklir Rusia untuk menyerang Ukraina.

Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang

TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida menyatakan rasa prihatin atas ancaman nuklir Rusia untuk menyerang Ukraina.

"Saya datang ke sini (New York) dengan perasaan krisis yang kuat. Saya merasakan keprihatinan serius atas ancaman nuklir Rusia untuk menyerang Ukraina," kata PM Jepang Fumio Kishida pada awal pidatonya pada Konferensi Peninjauan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) di Markas Besar Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) New York, Selasa (2/8/2022) dini hari waktu Jepang.

Sebagai Perdana Menteri yang lahir di Hiroshima--tempat di mana bom atom dijatuhkan--Fumio Kishida telah menyatakan kesediaannya untuk menghadiri Konferensi Peninjauan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir (NPT) di PBB tersebut.

"Ini berarti sangat penting bagi para pemimpin untuk hadir di sini," kata Kishida.

Baca juga: Presiden Belarusia: Invasi di Ukraina Harus Segera Diakhiri untuk Hindari Potensi Perang Nuklir

Namun menurutnya, invasi ke Ukraina tidak terduga.

Mereka yang dekat dengan perdana menteri Kishida mengatakan, "Semua negara setuju dengan gagasan umum perlucutan senjata nuklir, tetapi ketika kita melihat situasi di Ukraina, negara-negara yang memiliki senjata nuklir dan non-senjata nuklir mengutamakan keamanan mereka sendiri. "

Dalam pidatonya, perdana menteri Fumio Kishida mendesak dialog AS-Rusia dan AS-China tentang perlucutan senjata nuklir.

Di tengah meningkatnya penentangan dari negara-negara non-senjata nuklir dalam kenyataan bahwa perlucutan senjata nuklir tidak berjalan seperti yang diharapkan, Kishida menyatakan tekadnya untuk memainkan peran "jembatan" dengan meminta negara-negara senjata nuklir untuk melakukan upaya perlucutan senjata.

"Namun, ada juga ambiguitas di jalan itu. "Rencana Aksi Hiroshima," yang merupakan peta jalan untuk penghapusan senjata nuklir yang tercantum dalam pidato tersebut, menetapkan "arah besar" terkait perlucutan senjata nuklir, seperti melanjutkan non-penggunaan senjata nuklir dan meningkatkan transparansi kekuatan nuklir," papar sumber Tribunnews.com, Selasa (2/8/2022).

Dikelilingi oleh kekuatan nuklir seperti Rusia, China dan Korea Utara, Jepang tidak punya pilihan selain mengandalkan "payung nuklir" AS.

Dalam pidatonya, PM Kishida tidak menyebutkan Perjanjian Pelarangan Senjata Nuklir, yang melarang kepemilikan dan penggunaan senjata nuklir.

Di akhir pidatonya, perdana menteri menceritakan sebuah episode di mana seorang gadis muda yang terkena bom atom pada usia dua tahun dan meninggal karena leukemia sepuluh tahun kemudian terus melipat bangau kertas sambil berdoa untuk kesembuhannya.

Baca juga: Serangan Rusia di Mykolaiv Menewaskan Taipan Gandum Ukraina

Sambil memegang burung bangau origami, PM Kishida mengungkapkan tekadnya, dengan mengatakan, "Bersama dengan orang-orang yang berpikiran sama di seluruh dunia, kita akan bergerak maju menuju dunia yang bebas dari senjata nuklir."

Menjelang KTT Hiroshima, nilai sebenarnya dari Perdana Menteri, yang pekerjaannya adalah penghapusan senjata nuklir, akan mendapat ujian lebih lanjut.

Partisipasinya dalam KTT NPT dunia kali ini (offline) adalah yang pertama kali bagi Kishida sebagai PM Jepang.

Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif.

Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini