TRIBUNNEWS.COM - Menteri Luar Negeri China Wang Yi menyebut kunjungan Ketua DPR Amerika Serikat (AS) ke Taiwan "benar-benar lelucon", Rabu (3/8/2022).
Wang juga mengecam dan memperingatkan bahwa mereka yang bermain api akan binsa.
Hal itu disampaikan Wang di sela-sela pertemuan dengan para menteri luar negeri ASEAN di Kamboja.
"Amerika Serikat melanggar kedaulatan China dengan dalih demokrasi," kata Wang sebagaimana dikutip dalam pembaruan langsung CNN.
Dalam sebuah pernyataan sebelumnya, Kementerian Luar Negeri China mengkritik Pelosi karena dengan berani melanjutkan kunjungannya.
China menyebut AS secara jahat melanggar kedaulatan China dan secara terang-terangan terlibat dalam provokasi politik.
Baca juga: China Tangguhkan Ekspor Pasir ke Taiwan saat Taipei Dikunjungi Pelosi
"Ini membuktikan sekali lagi bahwa beberapa politisi AS telah menjadi 'pengacau' hubungan China-AS," kata pernyataan itu.
Kantor Urusan Taiwan China juga mengatakan dalam sebuah pernyataan terpisah bahwa Beijing akan mengambil langkah-langkah hukuman pidana bagi mereka yang "keras" dalam mendukung kemerdekaan Taiwan, Rabu.
Sementara itu, sekutu China, Rusia melalui Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov turut menanggapi kunjungan Pelosi ke Taiwan.
Menurut Lavrov, kunjungan Pelosi mencerminkan keinginan Washington untuk membuktikan kekebalan hukum dan menunjukkan pelanggaran hukum mereka.
Lavrov kemudian menghubungkan kunjungan Pelosi dengan tanggapan AS terhadap invasi Rusia ke Ukraina.
"Saya tidak dapat mengatakan apa motivasi mereka [Amerika] tetapi tidak ada keraguan bahwa itu mencerminkan kebijakan yang sama yang kita bicarakan sehubungan dengan situasi Ukraina," kata Lavrov saat konferensi pers dengan Menteri Luar Negeri Myanmar Wunna Maung Lwin, Rabu.
"Ini adalah keinginan untuk membuktikan kepada semua orang impunitas [mereka] dan menunjukkan pelanggaran hukum mereka."
Pada hari Selasa, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa Rusia menganggap kunjungan Pelosi sebagai provokasi yang jelas dalam semangat kebijakan agresif AS dari upaya habis-habisan untuk menahan China.