TRIBUNNEWS.COM - Presiden Korea Selatan Yoon Suk-yeol dituduh mencoba menenangkan China dengan menghindari Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) Nancy Pelosi.
Klaim ini beredar sehari setelah Pelosi menjadi pejabat AS paling senior yang mengunjungi Taiwan dalam seperempat abad.
Diketahui, kunjungan Pelosi ke Taipei memicu amarah dari Beijing.
Lebih lanjut, Pelosi mendarat di Pangkalan Udara Militer AS Osan, layanan Flightradar, yang melacak penerbangan secara real time, melaporkan pada hari Rabu (3/8/2022).
Dikutip TASS, berdasarkan laporkan media Korea Selatan, Pelosi tiba di sebuah hotel tempatnya bermalam sekitar pukul 23.00 waktu setempat.
Pelosi kemudian dijadwalkan bertemu dengan Kim Jin-pyo, ketua Majelis Nasional Republik Korea, pada Kamis pagi (4/8/2022).
Baca juga: Buntut Kunjungan Nancy Pelosi, China Batasi Perdagangan Dengan Taiwan
Presiden Korea Selatan hanya berbicara lewat telepon
Dikutip Guardian, Yoon, seorang politisi konservatif yang mulai menjabat pada Mei, dilaporkan akan berbicara dengan Pelosi melalui telepon.
Tetapi, Yoon dan Pelosi tidak akan bertemu langsung selama kunjungannya ke Seoul pada Kamis (4/8/2022).
Yoon dilaporkan telah merencanakan liburan musim panas jauh sebelum keputusan Ketua DPR AS untuk mengunjungi wilayah tersebut.
Ini termasuk kunjungan kontroversial Pelosi ke Taiwan pada Rabu (3/8/20222) yang menarik ancaman pembalasan dari China.
Saat peristiwa itu terjadi, pemimpin Korea Selatan dilaporkan berada di Seoul.
Baca juga: Nancy Pelosi Terbang ke Korea Selatan setelah Kunjungannya ke Taiwan
Beijing gelar latihan militer
Beijing, yang menganggap Taiwan bagian dari wilayah China, pada Kamis (4/8/2022) memulai empat hari latihan tembak-menembak.