TRIBUNNEWS.COM - Invasi Rusia ke Ukraina masih berjalan dan memasuki hari ke-162 pada Kamis (4/8/2022).
Pada hari ke-162, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) sedang melakukan misi pencarian fakta sebagai tanggapan atas permintaan dari Rusia dan Ukraina, setelah 53 tawanan perang Ukraina tewas dalam ledakan di sebuah barak di Olenivka yang dikuasai separatis.
Negara-negara yang bertikai saling menuduh melakukan serangan itu.
Ukraina mengklaim itu adalah operasi khusus yang direncanakan sebelumnya oleh Kremlin, dan dilakukan oleh tentara bayaran Rusia dari Grup Wagner.
Kementerian Pertahanan Rusia, bagaimanapun, mengklaim militer Ukraina menggunakan roket yang dipasok AS untuk menyerang penjara.
Berikut Tribunnews.com rangkum serangkaian peristiwa yang terjadi selama perang Rusia di Ukraina, seperti dikutip The Guardian.
Baca juga: Pejabat Kremlin: Rusia Tolak Tuduhan Memulai Konflik di Ukraina
Ukraina berharap China dapat bantu selesaikan konflik antar Kyiv dan Moskow
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengaku ingin berdialog langsung dengan pemimpin China, Xi Jinping.
Diharapkan China dapat menggunakan pengaruhnya dengan Rusia untuk mengakhiri perang
Menurut sebuah laporan di South China Morning Post, Zelensky mengatakan Tiongkok merupakan negara sangat kuat.
"Jadi secara politik, ekonomi dapat mempengaruhi Rusia. Dan China [juga] anggota tetap dewan keamanan PBB.”
Sejauh ini, China telah menolak untuk mengutuk invasi Rusia dan presidennya, Xi Jinping, mengatakan kepada Putin bahwa pihaknya akan mendukung "kedaulatan dan keamanan" Rusia.
Baca juga: Pertama Kali sejak Invasi, Kapal Gandum Ukraina Masuk Turki dan Bersiap ke Lebanon
Ratifikasi aksesi Finlandia dan Swedia gabung NATO
Senat Amerika Serikat (AS) telah meratifikasi aksesi Finlandia dan Swedia ke NATO, dengan suara 95-1 mendukung.