TRIBUNNEWS.COM - Gerakan Jihad Islam Palestina menembakkan roket ke Yerusalem dari Jalur Gaza, saat serangan Israel di Gaza berlanjut untuk hari ketiga.
Mereka telah menembakkan roket ke Yerusalem, tidak lama setelah sirine serangan udara diaktifkan dan ledakan terdengar, kata Brigade Al Quds, sayap militer gerakan itu.
Serangan ke Yerusalem menandai pertama kalinya kota itu menjadi sasaran dalam putaran kekerasan ini.
Lebih lanjut berikut update Israel Vs Palestina pada Minggu (7/8/2022) pukul 19.00 WIB, dikutip dari Al Jazeera:
Ketua Uni Afrika Kutuk Serangan Israel di Gaza
Ketua komisi Uni Afrika Uni mengutuk serangan udara Israel di Jalur Gaza ketika kekerasan meningkat di daerah kantong Palestina.
Baca juga: Fakta-fakta Aksi Israel Serang Jalur Gaza Ini Perlu Anda Ketahui
"Moussa Faki Mahamat mengutuk keras serangan udara yang terus berlanjut oleh Israel di Gaza yang telah menewaskan lebih dari 30 warga sipil Palestina, termasuk 6 anak-anak," kata Uni Afrika dalam sebuah pernyataan.
"Penargetan warga sipil dan pendudukan ilegal yang terus berlanjut oleh pasukan keamanan Israel di Wilayah Pendudukan, merupakan pelanggaran nyata terhadap hukum internasional, dan mempersulit pencarian solusi yang adil dan abadi," kata pernyataan itu.
Peringatan Kementerian Kesehatan
Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza telah mengeluarkan pernyataan, memperingatkan hanya 48 jam tersisa untuk "berjalan tanpa bahan bakar yang dibutuhkan untuk mempertahankan operasi generator siaga di rumah sakit."
Kementerian mengatakan tidak akan memiliki kapasitas untuk menjalankan rumah sakit setelah pembangkit listrik ditutup karena kekurangan bahan bakar di Jalur Gaza.
Serangan Israel 'Ilegal dan Tidak Bertanggung Jawab'
Francesca Albanez, pelapor khusus PBB di wilayah Palestina yang diduduki mengatakan serangan Israel di Gaza tidak hanya ilegal tetapi tidak bertanggung jawab.
"Situasi di Gaza berada di ambang krisis kemanusiaan," kata Albanez.