TRIBUNNEWS.COM - Ahli lingkungan dan ahli kelautan Prancis memulai persiapan memindahkan ikan paus beluga yang terdampar di Sungai Seine minggu lalu ke cekungan air asin di Normandia.
Dikutip Al Jazeera, mereka berharap ikan paus beluga dapat selamat.
"Tim medis mengangkut paus sepanjang empat meter ke pantai di kota pelabuhan Prancis, Ouistreham untuk masa perawatan," kata Presiden Kelompok Konservasi Sea Shepherd Prancis, Lamya Essemlali pada Selasa (9/8/2022).
"Ini adalah operasi penyelamatan yang panjang, sangat teknis, membutuhkan banyak keterampilan," kata Isabelle Dorliat-Pouzet, sekretaris jenderal prefektur Eure, kepada wartawan Selasa pagi, dikutip France24.
Evakuasi melibatkan sekitar 80 orang, termasuk 40 petugas pemadam kebakaran dan banyak petugas polisi untuk mengamankan daerah tersebut, tambahnya.
Para ahli berpikir paus itu sakit dan berpacu dengan waktu untuk bertahan hidup.
Baca juga: Sempat Terombang-Ambing di Pesisir, Bangkai Ikan Paus Terdampar di Kaimana Papua Barat
“Yang luar biasa adalah bahwa di sini tepi Sungai Seine tidak dapat diakses oleh kendaraan … semuanya harus dilakukan dengan tangan,” Isabelle Brasseur dari taman hewan laut Marineland di Prancis selatan, terbesar di Eropa, mengatakan kepada AFP.
Operasi besar
Kelompok konservasi mengatakan akan membawa 24 orang untuk memuat paus beluga ke truk berpendingin untuk perjalanan sekitar 160 kilometer (99 mil) ke Ouistreham.
Mereka menggambarkan transfer air asin sebagai "operasi besar."
Karena wilayah tersebut mengalami panas yang luar biasa, tim berencana untuk menunggu hingga malam tiba sebelum memindahkan makhluk putih halus tersebut. Beratnya sekitar 800kg (1.764lb).
Tim penyelamat berharap untuk menyelamatkan paus itu dari nasib orca yang tersesat di Sungai Seine dan mati pada bulan Mei.
Baca juga: Ikan Paus di Jepang pun Menggosok Gigi Mulai Hari Rabu Ini
Risiko kematian
Pihak berwenang mengatakan bahwa sementara langkah itu membawa risiko kematiannya karena tekanan pada hewan itu, paus itu tidak dapat bertahan lebih lama di habitat air tawar Seine.
Mereka tetap berharap itu akan bertahan setelah menanggapi koktail antibiotik dan vitamin yang diberikan dalam beberapa hari terakhir dan menggosok dirinya di dinding kunci untuk menghilangkan tambalan yang muncul di punggungnya.
Essemlali dari Sea Shepherd mengatakan pengawasan medis di cekungan air asin akan membantu menentukan apakah paus itu "menderita sesuatu yang dapat kita bantu atau dari penyakit yang tidak dapat disembuhkan".
Konservasionis telah mencoba tidak berhasil sejak Jumat untuk memberi makan ikan ke beluga.
Sea Shepherd khawatir paus itu perlahan-lahan kelaparan di jalur air.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)