Selain itu, pernyataan Dubes Vasyl dianggap mencederai perasaan masyarakat.
Pasalnya itu mempertanyakan ekspresi masyarakat terkait suatu isu yang dihubung-hubungkan dengan isu di Ukraina.
Faizasyah mengungkapkan, Kemlu akan mengamati sikap Vasyl Hamianin selama menjalankan misi diplomatik di Indonesia.
"Kita akan mengamati sejauh mana yang bersangkutan memperbaiki sikapnya dalam memanfaatkan media, baik itu media formal maupun media sosial dalam aktivitas memperjuangkan kepentingannya di Indonesia," kata Jubir Kemlu ini.
Serangan udara yang dilancarkan Israel di Gaza pada minggu lalu menewaskan setidaknya 45 orang termasuk 16 anak-anak warga Palestina.
Kementerian Kesehatan di Gaza mengatakan 360 orang terluka dalam serangan itu.
Serangan yang terjadi selama tiga hari tersebut, adalah serangan Israel terburuk di Gaza sejak insiden serupa tahun lalu.
Perang selama 11 hari pada tahun lalu menewaskan sedikitnya 260 orang di Gaza dan menyebabkan 13 orang tewas di Israel.
Gencatan senjata disepakati Israel dan Gerakan Jihad Islam di Palestina setelah adanya mediasi yang dipimpin oleh Mesir.
Sementara itu, perang Rusia-Ukraina pecah pada akhir Februari 2022 lalu.
Hingga 8 Agustus, OHCHR mencatat total korban tewas 5.401 termasuk 39 anak-anak.
Kemudian ada 7.466 korban luka, termasuk 198 anak-anak.
Baca juga: Inggris Sebut Rusia Mulai Goyah dan Tak akan Berhasil Kuasai Ukraina
Minta Bantuan untuk Minoritas Muslim Tatar
Secara terpisah, Dubes Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hamianin, mengungkapkan harapannya bahwa Indonesia dapat membantu Ukraina khususnya minoritas Muslim Tatar.