News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kondisi Salman Rushdie setelah Insiden Penikaman: Kemungkinan Buta Sebelah, Saraf di Lengan Putus

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Arif Fajar Nasucha
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dalam file foto yang diambil pada 13 Oktober 2019, penulis Inggris Salman Rushdie berpose dengan bukunya 'Quichotte' selama sesi pemotretan untuk para penulis yang terpilih untuk Booker Prize for Fiction 2019 di Southbank Center di London. - Salman Rushdie mendapat tikaman saat menjadi pembicara di New York, Jumat (12/8/2022). Ia kemungkinan akan kehilangan satu mata setelah insiden itu. (Photo by Tolga AKMEN / AFP)

“Butuh waktu seperti lima orang untuk menariknya dan dia masih menikam,” kata Linda Abrams, yang menghadiri kuliah di barisan depan.

“Dia hanya marah, marah. Seperti sangat kuat dan cepat,” ujarnya.

Mayor Eugene J. Staniszewski dari Kepolisian Negara Bagian New York mengidentifikasi tersangka dalam serangan itu sebagai Hadi Matar.

Ia merupakan seorang pria berusia 24 tahun yang berasal dari Fairview, New Jersey.

Hadi Matar ditangkap di tempat kejadian, namun terkait motifnya saat ini masih dilakukan penyelidikan.

Polisi setempat telah menghubungi FBI untuk meminta bantuan dalam mengidentifikasi motif dan latar belakang tersangka.

Pihak berwenang masih menyelidiki kewarganegaraan Hadi Matar dan catatan kriminalnya, jika ada.

Kiri: Foto yang diambil pada 27 Mei 1989, memperlihatkan seorang pria Islam memegang poster yang menyerukan kematian penulis Inggris Salman Rushdie di dekat Jembatan Westminster di London. Kanan: Penulis Inggris Salman Rushdie mengambil bagian dalam acara TV "Le grand journal" di set Saluran TV Prancis+ di Paris pada 16 November 2012. (AFP/Kenzo TRIBOUILLARD)

Baca juga: 7 Fakta Penikaman Penulis Kontroversial Salman Rushdie, Diserang saat Jadi Pembicara di Sebuah Acara

Sosok Salman Rushdie

Diberitakan Tribunnews.com sebelumnya, Salman Rusdie merupakan orang yang pernah menggemparkan dunia di tahun 1988.

Ia membuat geger dunia karena novel The Satanic Verses atau Ayat-ayat Setan yang ia tulis.

Penerbitan novel itu membuat banyak orang marah, terumata umat Islam.

Isi Novel itu dianggap sebagai pelecehan dan menghujat Nabi Muhammad, Nabi umat Islam.

Banyak negara muslim melarang peredaran novel ayat-ayat setan karya Salman Rushdie ini.

Bahkan, pemimpin Iran kala itu, Ayatollah Ruhollah Khomeini, menyatakan Ayat-ayat Setan merupakan novel terlarang dan sang penulis harus dieksekusi.

Salman Rushdie pun harus selalu bersembunyi selama bertahun-tahun, serta mesti sering berpindah tempat.

(Tribunnews.com/Tio)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini