News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pelaku Penikaman Salman Rushdie Kaget Penulis Novel Ayat-ayat Setan Itu Masih Hidup

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Salman Rushdie (kiri), novel The Satanic Verses (tengah), Hadi Matar (kanan). - Hadi Matar adalah pelaku penikaman Salman Rushdie yang terjadi pada Jumat (12/8/2022) di Chautauqua Institution, New York, AS. - Hadi Matar (24) mengaku terkejut saat mendengar kabar Salman Rushdie, penulis novel Ayat-ayat Setan selamat setelah ditikam.

Dia membeli tiket masuk ke Chautauqua Institution dan kemudian tidur di lapangan pada malam sebelum acara Rushdie digelar.

Matar lahir di AS, tetapi memegang kewarganegaraan ganda di Lebanon, tempat orang tuanya dilahirkan.

Ibunya mengatakan kepada wartawan dalam wawancara, bahwa Matar berubah setelah mengunjungi ayahnya di Lebanon pada 2018.

Setelah itu, menurut sang ibu, Matar menjadi murung dan menarik diri dari keluarganya.

Sosok Salman Rushdie

Dalam file foto yang diambil pada 10 September 2018, penulis Inggris Salman Rushdie berpose saat sesi foto di Paris. - Rushdie, yang tulisan kontroversialnya membuatnya menjadi sasaran fatwa yang memaksanya bersembunyi, ditikam di leher oleh seorang penyerang di atas panggung hari Jumat di negara bagian New York barat, menurut Kepolisian Negara Bagian New York. Yang diserang berada dalam tahanan. - Hadi Matar (24) mengaku terkejut saat mendengar kabar Salman Rushdie, penulis novel Ayat-ayat Setan selamat setelah ditikam. (Photo by JOEL SAGET / AFP) (AFP/JOEL SAGET)

Diberitakan Tribunnews sebelumnya, Salman Rushdie merupakan penulis keturunan Inggris-India.

Di tahun 1988, Salman Rushdie menuai kontroversi karena merilis novel The Satanic Verses atau Ayat-ayat Setan.

Buku itu membuat marah dunia, khususnya umat Islam karena dinilai melecehkan Nabi Muhammad SAW.

Baca juga: Hadi Matar, Pelaku Penikaman Salman Rushdie Mengaku Tidak Bersalah atas Percobaan Pembunuhan

Baca juga: Salman Rushdie Ditikam, Kementerian Luar Negeri Iran Salahkan sang Penulis Itu Sendiri

Banyak negara Muslim yang kemudian melarang peredaran buku tersebut.

Reaksi keras pun datang dari pemimpin Iran, Ayatollah Ruhollah Khomeini yang menyerukan eksekusi terhadap Rushdie.

Sejak saat itu, penulis ini bersembunyi selama bertahun-tahun dan terus berpindah tempat.

Meski hidup di bawah ancaman hukuman mati, Rushdie tetap mengeluarkan sejumlah buku.

(Tribunnews/Ika Nur,Tio)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini