TRIBUNNEWS.COM - Presiden Joko Widodo (Jokowi), mengatakan bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden China Xi Jinping akan menghadiri KTT G20 di Bali.
Kabar ini diungkapkan Jokowi dalam sebuah wawancara dengan Pemimpin Redaksi Bloomberg News, John Micklethwait, pada Kamis (18/8/2022) kemarin.
"Xi Jinping akan datang. Presiden Putin juga mengatakan kepada saya bahwa dia akan datang," kata Jokowi, dikutip dari BBC.
Konfirmasi soal kehadiran Jinping dan Putin juga disampaikan Gubernur Lemhannas, Andi Widjajanto, pada Jumat (19/8/2022) ini.
"Presiden Jokowi mengatakan kepada saya bahwa Xi dan Putin sama-sama berencana untuk hadir di Bali," kata Widjajanto kepada Reuters.
Kabar ini sekaligus menjadi konfirmasi pertama bahwa kedua pemimpin tersebut akan menghadiri KTT G20 pada November mendatang.
Baca juga: Vladimir Putin dan Joe Biden Sampaikan Ucapan Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia
Acara ini akan menjadi pertemuan puncak global pertama sejak invasi Rusia ke Ukraina dan ketegangan China-Taiwan belakangan ini.
Hadirnya Xi Jinping, akan menjadi kali pertamanya meninggalkan China sejak lockdown pertama Covid-19 pada Januari 2020.
China mempertahankan kebijakan nol-Covid dengan cara menutup semua perbatasannya untuk perjalanan internasional.
Sejak itu, Xi melakukan perjalanan satu-satunya ke luar daratan China pada 30 Juni untuk mengunjungi Hong Kong saat peringatan 25 tahun penyerahan wilayah itu dari kendali Inggris.
KTT G20 juga jadi acara yang dinanti dengan kemungkinan Presiden AS Joe Biden akan bertemu langsung dengan Presiden Vladimir Putin.
Mengingat saat ini hubungan Moskow dengan AS dan sekutunya memanas karena invasi Rusia ke Ukraina.
Kehadiran Putin juga bisa membuatnya bertatap muka dengan Presiden Volodymyr Zelensky untuk pertama kalinya sejak invasi.
Diketahui, Presiden Ukraina itu juga diundang untuk hadir dalam KTT.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri China belum menanggapi kabar ini.
Juru bicara Kremlin pun menolak berkomentar, namun sumber yang mengetahui situasi tersebut mengatakan kepada Bloomberg bahwa Putin berencana hadir di Bali secara langsung.
Laporan ini mengisyaratkan kemungkinan pertemuan tatap muka antara Biden dan Xi, menjelang KTT atau di sela-selanya.
Hubungan Washington dan Beijing memburuk karena isu HAM, perdagangan, dan kunjungan Ketua DPR AS Nancy Pelosi ke Taiwan di awal Agustus ini.
Tur Pelosi itu direspons China dengan menggelar latihan militer besar-besaran di sekitar Pulau Taiwan selama hampir sepekan.
KTT G20 ini juga terjadi setelah China dan Rusia mendeklarasikan kemitraan strategis tanpa batas, di tengah kecaman dunia atas invasi Putin ke Ukriana.
Washington sebelumnya mendesak G20 untuk menghapus keanggotaan Rusia dan tidak mengundang Putin ke KTT karena perang Ukraina.
Baca juga: Joe Biden Ucapkan Selamat HUT RI untuk Rakyat Indonesia dan Presiden Jokowi, Singgung soal Demokrasi
Sementara itu, Indonesia telah memposisikan diri sebagai pembawa damai antar negara.
"Rivalitas negara-negara besar memang mengkhawatirkan," kata Jokowi kepada Bloomberg News dalam wawancara tersebut.
"Yang kita inginkan agar kawasan ini stabil, damai, sehingga kita bisa membangun pertumbuhan ekonomi."
Sebagai tuan rumah G-20, Indonesia berusaha untuk menyeimbangkan hubungan antara kekuatan-kekuatan besar sambil menolak tekanan untuk mengecualikan Rusia dari pertemuan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)