TRIBUNNEWS.COM - Invasi Rusia ke Ukraina sudah enam bulan berlangsung sejak dimulai pada 24 Februari 2022 lalu.
Enam bulan lalu pekan ini, Presiden Rusia Vladimir Putin memerintahkan puluhan ribu tentara Rusia ke Ukraina dalam "operasi militer khusus".
Ini menjadi invasi massal dalam skala yang belum pernah terjadi sebelumnya di Eropa sejak Perang Dunia Kedua.
Dengan perang yang masih berkecamuk, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky meningkatkan kewaspadaan atas serangan Rusia jelang Hari Kemerdekaan ke-31 Ukraina dari kekuasaan Uni Soviet.
Zelensky mengatakan Moskow dapat mencoba "sesuatu yang sangat buruk" menjelang Hari Kemerdekaan Ukraina pada Rabu (24/8/2022).
Di sisi lain, pasukan Rusia terus menggempur berbagai wilayah Ukraina.
Baca juga: Rusia akan Adili Tentara Ukraina di Peringatan Kemerdekaan 24 Agustus, Zelensky: Akan Ada Pelecehan
Berikut perkembangan terkini perang Rusia-Ukraina, dilansir berbagai sumber:
1. Serangan
Di wilayah Bakhmut timur, pasukan Rusia menimbulkan kerusakan dari artileri dan beberapa sistem peluncur roket di daerah pemukiman Soledar, Zaytseve dan Bilogorivka, lapor Staf Umum Ukraina dalam pembaruan harian.
Rusia mengklaim rudal Kalibrnya sukses menghancurkan gudang amunisi berisi rudal untuk roket HIMARS buatan AS di wilayah Odesa tenggara Ukraina, lapor Reuters.
Gubernur Dnipropetrovsk menulis di Telegram bahwa Kota Nikopol, yang terletak di seberang sungai Dnipro dari pembangkit nuklir Zaporizhzhia, ditembaki dalam lima kesempatan berbeda.
Dia mengatakan 25 peluru artileri menghantam kota, menyebabkan kebakaran besar di tempat industri dan memutus aliran listrik ke 3.000 penduduk.
Selain itu, Kota Mykolaiv di Ukraina selatan dihantam dengan beberapa rudal S-300, kata gubernur regional di Telegram.
2. Anak Sekutu Putin Tewas
Darya Dugina, putri Alexander Dugin yang merupakan sekutu Presiden Rusia Vladimir Putin tewas dalam insiden bom mobil.
Kejadian yang menimpa putri Alexander Dugin itu terjadi pada Sabtu (20/8/2022) malam di luar ibu kota Moskow.
Alexander Dugin merupakan seorang ideolog Rusia ultra-nasionalis yang disebut memiliki hubungan dengan Presiden Vladimir Putin.
Dugin memiliki julukan sebagai "otak Putin" dan "Putin's Rasputin".
Putrinya, Darya Dugina yang bekerja sebagai jurnalis dan komentator politik juga memiliki pandangan yang sama.
3. Diplomasi dan Ekonomi
Presiden Zelensky mengatakan jika Rusia melanjutkan rencana untuk mencoba menangkap pejuang Ukraina di Mariupol, maka itu akan melanggar aturan internasional dan menghentikan negosiasi.
Sementara itu, para pemimpin Inggris, AS, Prancis dan Jerman menekankan keamanan fasilitas nuklir di Ukraina.
Di sisi lain, pemerintah Albania sedang menyelidiki motif dua orang Rusia dan seorang warga Ukraina mencoba memasuki pabrik militer.
Kantor berita AFP memposting grafik yang menunjukkan indikator ekonomi yang dipengaruhi oleh invasi Rusia ke Ukraina.
Grafik menunjukkan melonjaknya biaya gas alam, perkiraan penurunan pertumbuhan ekonomi global, kenaikan harga komoditas dan perkiraan inflasi yang meroket.
4. Skenario Mimpi Buruk
Mantan kepala Angkatan Darat Inggris, Jenderal Lord Richard Dannatt menilai invasi Ukraina tidak sesuai keinginan Putin.
Bicara kepada Kay Burley di Sky News, Dannatt mengatakan pasukan Rusia harus "mengkalibrasi ulang" apa yang mereka lakukan karena mereka tidak dapat memenangkan kemenangan cepat atas militer Ukraina.
"Saya pikir perang telah berjalan dengan sangat berbeda dengan apa yang dibayangkan Vladimir Putin. Ini mungkin skenario terburuknya, skenario mimpi buruknya," kata Dannatt, dikutip dari The Guardian.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)