TRIBUNNEWS.COM - Invasi Rusia ke Ukraina masih berjalan dan kini memasuki hari ke-180 pada Senin (22/8/2022).
Pada hari ke-180, Ukraina bersiap untuk mengintensifkan serangan rudal Rusia bertepatan dengan hari kemerdekaannya pada Rabu (24/8/2022).
Militer Ukraina memperingatkan, Rusia telah menempatkan lima kapal perang dan kapal selam yang membawa rudal jelajah di Laut Hitam.
Rusia juga disebut menempatkan sistem pertahanan udara di Belarus.
Selain itu, pertemuan besar dilarang di Kyiv selama empat hari mulai Senin (22/8/2022).
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky memperingatkan Rusia mencoba melakukan sesuatu yang sangat buruk atau sesuatu yang sangat kejam minggu ini saat Ukraina merayakan ulang tahun kemerdekaannya ke-31.
Berikut Tribunnews.com rangkum serangkaian peristiwa yang terjadi selama perang Rusia di Ukraina, seperti dikutip The Guardian.
Baca juga: UPDATE Perang Rusia Vs Ukraina Hari ke-179: Zelensky Minta Warganya Waspada Jelang Hari Kemerdekaan
Artileri Hujani Nikopol Ukraina
Tembakan artileri menghujani Kota Nikopol di Ukraina, dekat dengan pembangkit nuklir Zaporizhzhia, semalam.
"Nikopol ditembaki pada lima kesempatan berbeda," tulis gubernur regional Valentyn Reznichenko di Telegram.
Dia mengatakan 25 peluru artileri menghantam kota, menyebabkan kebakaran di tempat industri dan memutus aliran listrik ke 3.000 orang.
Rudal Rusia Hantam Odesa
Rudal Rusia menghantam sasaran di dekat Odesa, kata pejabat Ukraina.
"Lima rudal jelajah Kalibr Rusia ditembakkan dari Laut Hitam ke wilayah itu semalam," kata juru bicara pemerintah daerah, mengutip informasi dari komando militer selatan.
Baca juga: Darya Dugina Putri Sekutu Dekat Presiden Vladimir Putin Tewas dalam Serangan Bom Mobil
Dua rudal ditembak jatuh oleh pertahanan udara Ukraina dan tiga mengenai sasaran pertanian, tetapi tidak ada korban.
Rusia mengatakan pada Minggu (21/8/2022), rudal telah menghancurkan gudang amunisi yang berisi rudal untuk roket Himars buatan Amerika Serikat (AS).
Sementara Kyiv mengatakan sebuah lumbung telah terkena.
Putri sekutu Putin tewas dalam serangan bom mobil
Putri seorang ideolog Rusia ultranasionalis dan sekutu Vladimir Putin, Darya Dugina tewas dalam bom mobil di pinggiran Moskow pada Sabtu malam (20/8/2022).
Ayah Darya Dugina adalah komentator politik Rusia Alexander Dugin.
Darya Dugina meninggal ketika Toyota Land Cruiser yang dikendarainya hancur berkeping-keping karena ledakan kuat sekitar 20 kilometer dari barat ibu kota dekat Desa Bolshiye Vyazemy sekitar pukul 21.30 waktu setempat menurut peneliti.
Mantan Duma Rusia klaim partisipan Moskow berada di balik serangan Darya Dugina
Baca juga: Pejabat Enerhodar: Pasukan Ukraina Tembaki PLTN Zaporizhzhia Gunakan Senjata yang Dipasok Barat
Seorang mantan anggota Duma Rusia mengklaim bahwa partisan Rusia diduga berada di balik serangan bom mobil.
Ilya Ponomarev, yang diusir karena kegiatan anti-Kremlin, menuduh ledakan itu adalah pekerjaan Tentara Republik Nasional, yang dia klaim sebagai kelompok bawah tanah yang bekerja di dalam Rusia dan didedikasikan untuk menggulingkan rezim Putin.
“Serangan ini membuka halaman baru dalam perlawanan Rusia terhadap Putinisme,” katanya.
Zelensky peringatkan Rusia tak adili tentara Ukraina
Zelensky memperingatkan Rusia agar tidak mengadili tentara Ukraina yang ditangkap selama pengepungan Mariupol.
“Jika pengadilan tercela ini terjadi, jika orang-orang kita dibawa ke pengaturan ini dengan melanggar semua perjanjian, semua aturan internasional, akan ada pelecehan,” katanya dalam pidato, Minggu malam (21/8/2022).
“Ini akan menjadi garis di mana tidak ada negosiasi yang mungkin dilakukan.”
Baca juga: Putin Izinkan Inspektur IAEA Kunjungi Fasilitas Nuklir Ukraina yang Dikuasai Rusia
4 kapal bawa pasokan makanan tinggalkan Ukraina
Empat kapal lagi yang membawa pasokan makanan meninggalkan pelabuhan Ukraina, kata kementerian pertahanan Turki.
Sehingga jumlah total kapal yang meninggalkan pelabuhan Laut Hitam Ukraina di bawah kesepakatan ekspor biji-bijian yang ditengahi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menjadi 31.
Berita lain terkait dengan Konflik Rusia Vs Ukraina
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)