News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Update Invasi: Rusia Klaim Tewaskan 200 Tentara Ukraina dalam Serangan di Stasiun Kereta

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Artileri berat Rusia Malka 2 dijadikan senjata utama menghancurkan infrantri Ukraina di wilayah Donbass. Howitzer ini menggunakan peluru kaliber 202 mm. - Rusia mengatakan serangan rudalnya ke stasiun kereta api di Kota Chaplyne telah menewaskan lebih dari 200 tentara Ukraina.

Serangan Rusia kali ini menargetkan sebuah stasiun di Kota Chaplyne di wilayah Dnipropetrovsk, pada Rabu kemarin.

"Sampai pagi ini, kami memiliki 25 orang tewas, termasuk dua anak-anak, dan 31 orang terluka, termasuk dua anak-anak," lapor Kereta Api Ukraina di Telegram, Kamis (25/8/2022).

3. Rusia Pakai Bom Cluster

Mobil yang terbakar hancur di Kota Slovianks, Ukraina Timur, setelah dibombardir tentara Rusia akhir Mei 2022 lalu. - Rusia mengatakan serangan rudalnya ke stasiun kereta api di Kota Chaplyne telah menewaskan 200 tentara Ukraina. (Screenshot video Euronews)

Laporan tahunan Koalisi Munisi Tandan (CMC) mengatakan bahwa Rusia sering menggunakan bom cluster atau amunisi tandan selama perang di Ukraina.

Dilansir Guardian, penggunaan senjata terlarang itu menyebabkan banyaknya korban sipil hingga kerusakan pada bangunan rumah, sekolah, dan rumah sakit. 

Ratusan serangan amunisi tandan oleh pasukan Rusia telah didokumentasikan, dilaporkan, atau diduga telah terjadi, jelas CMC dalam laporannya.

4. Mantan Wali kota Rusia Dihukum

Yevgeny Roizman, mantan wali kota di kota terbesar keempat di Rusia diseret ke pengadilan Yekaterinburg atas tuduhan mendiskreditkan militer.

Roizman ditangkap polisi Rusia pada Rabu (24/8/2022) lalu, menyusul penggeledahan apartemennya.

Roizman mengatakan kepada wartawan bahwa kasusnya diluncurkan di bawah undang-undang baru yang diadopsi setelah Rusia melakukan invasi ke Ukraina pada 24 Februari.

Dia menghadapi hukuman tiga tahun penjara jika terbukti bersalah.

5. Putin Tanda Tangani Dekrit

Presiden Rusia, Vladimir Putin menandatangani dekrit untuk meningkatkan jumlah angkatan bersenjata Rusia dari 1,9 menjadi 2,04 juta, lapor kantor berita RIA Novosti.

Angka tersebut, yang mencakup peningkatan 137.000 personel militer menjadi 1,15 juta, mulai berlaku pada 1 Januari.

Halaman
1234
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini