Serangan Rusia kali ini menargetkan sebuah stasiun di Kota Chaplyne di wilayah Dnipropetrovsk, pada Rabu kemarin.
"Sampai pagi ini, kami memiliki 25 orang tewas, termasuk dua anak-anak, dan 31 orang terluka, termasuk dua anak-anak," lapor Kereta Api Ukraina di Telegram, Kamis (25/8/2022).
3. Rusia Pakai Bom Cluster
Laporan tahunan Koalisi Munisi Tandan (CMC) mengatakan bahwa Rusia sering menggunakan bom cluster atau amunisi tandan selama perang di Ukraina.
Dilansir Guardian, penggunaan senjata terlarang itu menyebabkan banyaknya korban sipil hingga kerusakan pada bangunan rumah, sekolah, dan rumah sakit.
Ratusan serangan amunisi tandan oleh pasukan Rusia telah didokumentasikan, dilaporkan, atau diduga telah terjadi, jelas CMC dalam laporannya.
4. Mantan Wali kota Rusia Dihukum
Yevgeny Roizman, mantan wali kota di kota terbesar keempat di Rusia diseret ke pengadilan Yekaterinburg atas tuduhan mendiskreditkan militer.
Roizman ditangkap polisi Rusia pada Rabu (24/8/2022) lalu, menyusul penggeledahan apartemennya.
Roizman mengatakan kepada wartawan bahwa kasusnya diluncurkan di bawah undang-undang baru yang diadopsi setelah Rusia melakukan invasi ke Ukraina pada 24 Februari.
Dia menghadapi hukuman tiga tahun penjara jika terbukti bersalah.
5. Putin Tanda Tangani Dekrit
Presiden Rusia, Vladimir Putin menandatangani dekrit untuk meningkatkan jumlah angkatan bersenjata Rusia dari 1,9 menjadi 2,04 juta, lapor kantor berita RIA Novosti.
Angka tersebut, yang mencakup peningkatan 137.000 personel militer menjadi 1,15 juta, mulai berlaku pada 1 Januari.