News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pria Anggota Terakhir Suku Terpencil di Amazon Meninggal, Dijuluki Man of The Hole

Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Masyarakat Mixihatetema menghindari kontak dengan masyarakat luar dan hidup sempurna dalam isolaso di hutan Amazona - Pria anggota terakhir sebuah suku terpencil yang tinggal di hutan Amazon, Brasil meninggal dunia.

Mengacu pada konstitusi Brasil, masyarakat adat memiliki hak atas tanah tradisional mereka.

Sehingga orang yang ingin merebut tanah itu dianggap hendak membunuh masyarakat adat.

Man of the Hole telah dipantau keselamatannya oleh agen dari Badan Urusan Adat Brasil (Funai) sejak tahun 1996.

Pada tahun 2018, anggota Funai berhasil merekam aktivitas pria itu saat berada di dalam hutan secara tidak sengaja.

Dalam rekaman itu, dia terlihat sedang menebas pohon dengan sesuatu yang menyerupai kapak.

Sayangnya, ia tidak terlihat lagi sejak saat itu.

Namun agen Funai berhasil menemukan gubuknya yang dibangun dari jerami, serta lubang-lubang dalam yang ia gali.

Beberapa dari lubang itu dilengkapi paku-paku runcing di bagian bawah, sehingga diperkirakan sebagai perangkap berburu hewan.

Masyarakat Mixihatetema menghindari kontak dengan masyarakat luar dan hidup sempurna dalam isolaso di hutan Amazona- Pria anggota terakhir sebuah suku terpencil yang tinggal di hutan Amazon, Brasil meninggal dunia. (Picture: Guilherme Gnipper Trevisan/Hutukara)

Baca juga: Profil Nicole Mann, Wanita Pertama dari Suku Indian yang Pergi ke Luar Angkasa

Ada juga sebagian lubang yang diyakini digunakan sebagai tempat persembunyian.

Bukti yang ditemukan di gubuk dan tempat perkemahannya menunjukkan bahwa dia menanam jagung dan ubi kayu dan buah-buahan seperti pepaya dan pisang.

Ada sekitar 240 suku asli di Brasil.

Sayangnya keberadaan mereka terancam karena penambangan ilegal, penebangan liar, dan petani yang melanggar batas wilayah mereka, kata Survival International.

(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini