“Tanaman kami hilang dan rumah kami hancur, tetapi saya bersyukur kepada Allah bahwa kami masih hidup dan saya akan memulai kembali kehidupan bersama putra-putra saya.”
Baca juga: Banjir di Pakistan Telah Merenggut Ribuan Nyawa dan Merusak Ratusan Ribu Rumah
Bantuan Berdatangan
Pemerintah Pakistan telah mengumumkan keadaan darurat nasional dan meminta bantuan internasional.
Kementerian Dalam Negeri Pakistan mengatakan, pemerintah telah mengerahkan tentara untuk membantu operasi bantuan dan penyelamatan di daerah-daerah yang dilanda banjir, Jumat (26/8/2022).
Ada empat provinsi yang mengalami dampak banjir terparah, termasuk provinsi barat daya Balochistan yang paling parah dilanda bencana.
Jumlah pasti pasukan dan lokasi operasi bantuan akan ditentukan oleh provinsi dan pemerintah.
Sementara itu, pusat bantuan banjir sedang didirikan di berbagai bagian wilayah Pakistan untuk membantu pengumpulan, pengangkutan dan distribusi barang bantuan banjir kepada para korban.
Pasukan tentara juga membantu orang mengungsi ke tempat yang lebih aman, menyediakan tempat berlindung, makanan dan perawatan medis kepada mereka yang terkena dampak banjir.
Provinsi selatan Sindh, yang dilanda banjir parah, telah meminta 1 juta tenda, sementara provinsi Balochistan yang berdekatan telah meminta 100.000 tenda.
Akibat banjir ini sebagian besar wilayah provinsi Balochistan terputus dari listrik, gas dan internet.
"Prioritas Pakistan saat ini adalah bencana kemanusiaan yang disebabkan oleh iklim dengan proporsi epik ini," kata Rehman.
Ia juga mendesak masyarakat internasional untuk memberikan bantuan mengingat sumber daya Pakistan yang terbatas.
Pada Minggu (28/8/2022), bantuan pertama tiba dari Turki dan Uni Emirat Arab yang membawa tenda, makanan, dan kebutuhan sehari-hari lainnya.
Qatar Red Crescent juga telah menjanjikan bantuan darurat.