Truk-truk pengangkut tenda, makanan, dan air yang diatur oleh Pakistan juga diberangkatkan ke berbagai wilayah terdampak banjir oleh Badan Penanggulangan Bencana Nasional untuk puluhan ribu korban banjir.
Baca juga: Sepertiga Wilayah Pakistan Terancam Tergenang Banjir, Pemerintah Minta Bantuan Internasional
Jumlah Kerugian
Menteri Keuangan Miftah Ismail sebelumnya mengatakan kepada Al Jazeera, banjir di Pakistan telah mencapai kerugian setidaknya $10 miliar.
Banjir ini merusak hampir 1 juta rumah dan menewaskan sedikitnya 1.061 orang.
NDMA mengatakan dalam sebuah laporan, Senin (29/8/2022), 150 kilometer jalan telah rusak di seluruh negeri dan lebih dari 82.000 rumah rusak sebagian atau seluruhnya, dikutip dari BBC.
Sejak pertengahan Juni 2022, ketika musim hujan dimulai, lebih dari 3.000 kilometer jalan, 130 jembatan dan 495.000 rumah telah rusak, menurut laporan situasi terakhir NDMA dan OHCA.
Setidaknya 33 juta orang telah terkena dampak bencana banjir ini.
Seorang petani padi di dekat kota tenggara Sukkur di provinsi Sindh (70), mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa ladangnya telah hancur akibat banjir.
"Tanaman kami membentang lebih dari 5.000 hektar di mana beras kualitas terbaik ditaburkan dan dimakan oleh kalian dan kami," kata Khalil Ahmed, dikutip dari NPR.
Pihak berwenang Pakistan mengatakan kehancuran akibat banjir tahun ini lebih buruk daripada tahun 2010, ketika banjir menewaskan 1.700 orang.
Pada Minggu (28/8/2022), Jenderal Qamar Javed Bajwa, panglima militer Pakistan, mengatakan negaranya mungkin membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk pulih.
(Tribunnews.com/Yunita Rahmayanti)
Artikel lain terkait Banjir di Pakistan