TRIBUNNEWS.COM - Bom meledak di Masjid Guzargah yang berada di kota Herat, Afghanistan barat pada saat jemaah tengah melangsungkan salat Jumat.
Serangan mematikan tersebut menewaskan seorang ulama pro-Taliban serta lebih dari selusin warga sipil, Jumat (2/9/2022).
"Mujib Rahman Ansari dengan beberapa pengawalnya dan warga sipil tewas dalam perjalanan menuju masjid," kata juru bicara polisi Herat Mahmoud Rasooli, seperti dikutip Al Jazeera.
Rasoli tidak mengatakan berapa banyak korban akibat ledakan itu.
Sumber di tempat kejadian mengatakan kepada Al Jazeera bahwa 15 orang telah tewas.
Seorang petugas medis setempat mengatakan sedikitnya 21 orang terluka.
Baca juga: Indonesia Masih Tidak Akui Pemerintahan Taliban Meski Kirim Bantuan ke Afghanistan
Imam masjid dalam perjalanan dari rumah
Serangan itu terjadi ketika imam sedang dalam perjalanan dari rumahnya ke masjid.
"Salah satu pelaku bom bunuh diri meledakkan dirinya sambil mencium tangannya," kata Rasooli.
Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid bersumpah para pelaku di balik pemboman itu akan dihukum.
“Ulama negara yang kuat dan berani menjadi martir dalam serangan brutal,” kata Mujahid di Twitter.
Terkait insiden ini, tidak ada klaim tanggung jawab segera.
Gambar di media sosial menunjukkan tampak seperti mayat berlumuran darah berserakan di sekitar kompleks masjid.
Baca juga: Setahun Taliban Berkuasa: Wanita Afghanistan Masih Tuntut Hak-hak Perempuan hingga Dipukuli Pejuang
Taliban tak beri rincian lebih jauh
Pejabat Taliban Abdul Nafi Takor mengkonfirmasi ledakan hari Jumat dan mengatakan ada yang tewas dan terluka, tetapi tidak memiliki rincian lebih lanjut.
Mujib Rahman Ansari telah berbicara keras membela Taliban pada pertemuan besar ribuan ulama dan tetua yang diselenggarakan oleh kelompok itu pada akhir Juni, mengutuk siapa pun yang menentang pemerintahannya.
Taliban mengatakan mereka telah meningkatkan keamanan di negara itu sejak mengambil alih kekuasaan sekitar setahun yang lalu.
Ada beberapa ledakan dalam beberapa bulan terakhir, beberapa di antaranya menargetkan masjid-masjid yang sibuk selama salat.
Serangan masjid sebelumnya telah diklaim oleh kelompok bersenjata ISIL, yang telah melakukan serangkaian serangan terhadap agama dan etnis minoritas di Afghanistan, serta target Taliban.
Masjid Herat menarik pengikut Islam Sunni, aliran dominan di Afghanistan yang juga diikuti oleh Taliban.
ISIL telah meluncurkan beberapa serangan bunuh diri selama salat Jumat dengan fokus menargetkan Muslim Syiah.
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)