Kremlin mengatakan, Putin tidak akan menghadiri pemakaman Gorbachev.
"Sayangnya, jadwal kerja presiden tidak mengizinkannya melakukan ini pada 3 September, jadi dia memutuskan untuk melakukannya hari ini," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov kepada wartawan.
Dia mengatakan upacara Gorbachev akan memiliki elemen pemakaman kenegaraan, dan bahwa negara membantu menyelenggarakannya.
Kendati demikian, ini akan sangat kontras dengan pemakaman Yeltsin, yang berperan penting dalam mengesampingkan Gorbachev ketika Uni Soviet runtuh dan memilih Putin sebagai penggantinya.
Ketika Yeltsin meninggal pada 2007, Putin mendeklarasikan hari berkabung nasional.
Ia bersama para pemimpin dunia, menghadiri pemakaman kenegaraan di Katedral Kristus Sang Juru Selamat di Moskow.
Intervensi Rusia di Ukraina tampaknya bertujuan untuk membalikkan setidaknya sebagian keruntuhan Uni Soviet yang gagal dicegah Gorbachev pada tahun 1991.
Keputusan Gorbachev membiarkan negara-negara blok komunis Soviet pascaperang menempuh jalannya sendiri, dan menyatukan kembali Jerman Timur dan Barat, membantu memicu gerakan nasionalis di dalam 15 republik Soviet yang tidak berdaya untuk ditumpasnya.
Baca juga: Mikhail Gorbachev Meninggal Saat Kebijakan Putin Picu Perang Dingin Baru
Baca juga: Reformasi Glasnost dan Perestroika Jadi Warisan Abadi Mendiang Mikhail Gorbachev
Lima tahun setelah mengambil alih kekuasaan pada tahun 2000, Putin menyebut pecahnya Uni Soviet sebagai "bencana geopolitik terbesar abad ke-20".
Putin membutuhkan lebih dari 15 jam setelah kematian Gorbachev untuk menerbitkan pesan belasungkawa.
Dalam pesan itu, ia mengatakan Gorbachev memiliki "dampak besar pada jalannya sejarah dunia" dan "sangat memahami bahwa reformasi diperlukan" untuk mengatasi masalah Uni Soviet pada tahun 1980-an.
Yayasan Gorbachev mengatakan pemakaman akan dimulai pada pukul 12 siang waktu setempat, bukan pukul 10 pagi seperti yang diumumkan sebelumnya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)