Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Seorang pemagang asal Indonesia berusia 22 tahun mengakhiri hidupnya akhir Agustus lalu. Belum diketahui secara pasti apa penyebab pria tersebut mengakhiri hidupnya.
"Iya pria itu mengakhiri hidupnya akhir Agustus lalu dan besok jenazahnya akan dipulangkan ke Indonesia oleh pihak ketiga," papar sumber Tribunnews.com di Ayanokuni Takumi Jigyo Kyodo Kumiai yang merekrut pria tersebut.
Sumber itu membenarkan bahwa pemuda Indonesia yang mengakhiri hidupnya itu berasal dari organisasinya dan kini telah merekrut sekitar 500 tenaga kerja Indonesia.
"Kita telah merekrut sekitar 500 pemagang dari Indonesia," tambahnya.
Baca juga: Isi Pesan Terakhir Yoo Ju Eun Sebelum Bunuh Diri, Ungkap Keinginan Berakting Tapi Tidak Mudah
Pria asal Jawa Tengah tersebut berusia 22 tahun bekerja di konstruksi pipa saluran air. Dia tiba di Jepang pada April 2022.
Sumber itu mengatakan pria tersebut melakukan aksinya pada 25 Agustus 2022.
"Kejadian di Saitama tanggal 25 Agustus 2022 pukul 06.20 JST, telah ditemukan seorang WNI meninggal dunia karena mengakhiri hidupnya," kata Ali Sucipto, protokol KBRI Tokyo.
Setelah mendapatkan informasi itu, KBRI menghubungi pihak kepolisian setempat.
KBRI juga mengontak pihak perusahaan penerima dan pengirim yang bersangkutan.
Selanjutnya, KBRI menghubungi pihak keluarga untuk menyampaikan berita duka tersebut.
"Sore kemarin (1/9/2022) jenazah dimandikan dan disalatkan di Masjid Indonesia Tokyo. Rencananya jenazah akan diterbangkan ke Indonesia pada 3 September besok untuk kemudian diserahkan kepada perusahaan pengirim dan pihak keluarga," kata Ali Sucipto.
Pihak penerima pemagang Indonesia di Jepang Ayanokuni Takumi Jigyo Kyodo Kumiai menyatakan telah banyak membantu proses jenazah tersebut.
Baca juga: Seorang ASN di Indramayu Ditemukan Tewas Tak Wajar di Rumahnya, Leher Terlilit Tali
Apakah juga memberikan uang duka?
"Kami hanya melakukan apa yang mesti dilakukan dan menjadi tugas kami saja," papar sumber itu lebih lanjut.
Isu bunuh diri juga merupakan isu terkait kesehatan jiwa.
Masyarakat, tak terkecuali WNI di Jepang, bisa membutuhkan bantuan konseling psikologi sewaktu-waktu.
KBRI Tokyo berupaya menyediakan layanan konsultasi psikologi.
"KBRI memiliki hotline yang bisa dihubungi WNI setiap saat untuk menyampaikan keluhan atau permasalahan apa pun. Penanganannya tentu berbeda tergantung permasalahan masing-masing," kata Ali Sucipto.
Bagi WNI di Jepang yang membutuhkan bantuan psikologis bisa menghubungi KBRI +818035068612 dan +818049407419.
Secara khusus, KBRI belum punya tenaga psikolog. Namun KBRI akan mengarahkan WNI yang berkonsultasi ke pihak yang berkompeten.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif.
Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.