TRIBUNNEWS.COM - Belarus menggelar latihan militer di Kota Brest dekat perbatasan Polandia.
Sekutu dekat Rusia itu juga melakukan latihan dekat perbatasannya dengan Ukraina.
Belarus, yang memungkinkan Moskow untuk melakukan bagian dari invasi Ukraina dari wilayahnya, juga meluncurkan latihan di dekat ibu kota Minsk dan wilayah timur laut Vitebsk, kata kementerian pertahanan.
Mengutip Al Jazeera, Kamis (8/9/2022), latihan akan berlangsung hingga 14 September.
Adapun latihan akan melatih membebaskan wilayah yang direbut sementara oleh musuh dan mendapatkan kembali kendali atas wilayah perbatasan.
Menurut kementerian, tingkat pasukan dan peralatan militer yang terlibat dalam latihan tersebut tidak mengharuskan mereka untuk memberikan pemberitahuan di bawah pedoman Organisasi untuk Keamanan dan Kerjasama di Eropa.
Baca juga: Kecam Penahanan Nariman Dzhelyalov, Ukraina Tuntut Rusia Membebaskannya
AS Sebut Rusia Pindahkan Paksa Warga Ukraina
AS menuduh Moskow melakukan kejahatan perang dengan mendeportasi paksa warga Ukraina ke Rusia.
Washington juga mengatakan memiliki informasi bahwa pejabat Rusia mengawasi apa yang disebut operasi penyaringan.
“Operasi ini bertujuan untuk mengidentifikasi individu yang dianggap Rusia tidak sesuai atau tidak sesuai dengan kendalinya,” kata Duta Besar AS untuk PBB, Linda Thomas-Greenfield, kepada Dewan Keamanan PBB pada hari Rabu (7/9/2022).
Dia mengatakan perkiraan dari berbagai sumber, termasuk Moskow.
Itu menunjukkan bahwa pihak berwenang telah "menginterogasi, menahan, dan mendeportasi secara paksa" antara 900.000 dan 1,6 juta orang Ukraina ke Rusia setelah invasi Rusia pada akhir Februari.
Baca juga: Imbas Perang Rusia-Ukraina, Harga Kelapa Dunia Kian Anjlok
“Pemindahan paksa atau deportasi orang-orang yang dilindungi dari wilayah pendudukan ke wilayah pendudukan … merupakan kejahatan perang,” katanya.
“Jadi mengapa mereka melakukan ini? … untuk mempersiapkan upaya pencaplokan.”
Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzia menggambarkan pertemuan dewan sebagai buang-buang waktu dan “tonggak baru dalam kampanye disinformasi yang dilakukan oleh Ukraina dan pendukung Baratnya.”
(Tribunnews.com/Yurika)