TRIBUNNEWS.COM - Raja Charles III telah secara resmi diproklamasikan sebagai raja saat upacara Dewan Aksesi.
Upacara tersebut disiarkan di televisi untuk pertama kalinya.
Meski Charles secara otomatis menjadi Raja setelah kematian ibunya, Dewan Aksesi, yang dihadiri oleh Dewan Penasihat (Privy Council), baru secara resmi mengonfirmasi perannya Sabtu (10/9/2022) pagi waktu setempat.
Raja Charles tidak menghadiri upacara di Apartemen Negara, Istana St James.
Ia baru bergabung setelah diproklamasikan sebagai raja, pada pukul 10 pagi, untuk mengadakan pertemuan Dewan Penasihat pertamanya.
Dilansir Sky News, berikut tujuh momen penting atau tahapan proklamasi Charles sebagai Raja:
Baca juga: Hubungan Raja Charles III dengan Timur Tengah hingga Simpati untuk Rakyat Palestina
1. Kematian Ratu Elizabeth II diumumkan
Bagian pertama dari upacara Dewan Aksesi yaitu Lord President of the Council, Pemimpin House of Commons, Penny Mordaunt MP, mengumumkan kematian Ratu di galeri foto.
"Merupakan tugas sedih saya untuk memberi tahu Anda bahwa Yang Mulia, Ratu Elizabeth II, telah meninggal pada Kamis 8 September 2022 di Kastil Balmoral," katanya.
Lebih dari 200 anggota Dewan Penasehat, terdiri dari politisi senior dulu dan sekarang, beberapa anggota monarki dan tokoh nasional lainnya, menghadiri upacara tersebut.
2. Raja Charles III diproklamasikan sebagai Raja
Panitera Dewan membacakan Proklamasi Aksesi yang menyatakan Raja Charles III sebagai raja baru, Kepala Persemakmuran dan Pembela Iman (kepala Gereja Inggris).
3. Proklamasi ditandatangani
Proklamasi ditandatangani oleh 'platform party', yaitu Pangeran William, Permaisuri Camilla, Mordaunt, Perdana Menteri Liz Truss, Lord Chancellor Brandon Lewis MP, Lord Privy Seal, Earl Marshal, dan Uskup Agung Canterbury dan York.
Dewan Penasihat kemudian pindah ke ruang tahta, di mana Raja bergabung dengan mereka.
4. Raja memberikan Sumpah Skotlandia
Raja membuat deklarasi pribadi diikuti dengan Sumpah Skotlandia, yang berasal dari masa ketika Eropa Katolik dipandang sebagai ancaman eksistensial bagi Inggris.
Ia berjanji untuk melindungi keamanan Gereja Skotlandia yang, tidak seperti di Inggris, terpisah dari negara.
Raja Charles diawasi oleh enam mantan perdana menteri.
5. Charles bersumpah untuk menegakkan pemerintahan konstitusional
Raja Charles memberikan pernyataan pribadinya, bersumpah untuk mengikuti "contoh inspiratif" ibunya.
"Saya sangat menyadari warisan besar ini dan tugas dan tanggung jawab kedaulatan yang berat yang kini telah diserahkan kepada saya," katanya.
Berbicara tentang kesedihan pribadinya, dia berkata:
"Saya tahu seberapa dalam Anda dan seluruh bangsa, dan saya pikir saya dapat mengatakan seluruh dunia, bersimpati dengan saya dalam kehilangan yang tidak dapat diperbaiki yang telah kita semua derita ini."
6. Proklamasi ditandatangani
Sang Raja kemudian secara resmi menyetujui serangkaian perintah, termasuk yang menyatakan hari pemakaman Ratu sebagai hari libur umum.
Ia kemudian menandatangani proklamasi.
Trompet dari Life Guards dan drummer dari Coldstream Guards kemudian dimainkan.
7. Charles III secara resmi dinyatakan sebagai Raja
Proklamasi dibacakan di balkon di atas Friary Court di Istana St James, yang secara resmi menyatakan Charles sebagai Raja Charles III.
Proklamasi itu dibacakan lagi dari Royal Exchange di Kota London pada tengah hari.
Raja baru diproklamasikan oleh Dewan Aksesi, apa sebenarnya artinya?
Mengutip BBC.com, Charles sebenarnya sudah secara otomatis menjadi raja setelah kematian ibunya.
Hal itu berdasarkan Undang-Undang Pewarisan 1701.
Tujuan Dewan Aksesi pada dasarnya adalah upacara, untuk secara resmi mengumumkan nama raja baru.
Biasanya, proklamasi ini dilakukan di dalam waktu 24 jam setelah kematian penguasa sebelumnya.
Tetapi kali ini, jarak antara kematian Ratu Elizabeth II dan upacara di Istana St James di London berlangsung sedikit lebih lama.
Terobosan lainnya soal tradisi, Raja Charles III memutuskan bahwa untuk pertama kalinya Dewan Aksesi disiarkan di televisi.
(Tribunnews.com, Tiara Shelavie)