Para pemimpin kedua negara sejak itu telah bertemu beberapa kali untuk menuntaskan perjanjian yang dimaksudkan untuk membangun perdamaian abadi.
Selama pembicaraan yang dimediasi UE di Brussel pada bulan Mei dan April, Presiden Azerbaijan Ilham Aliyev dan Perdana Menteri Armenia Nikol Pashinyan setuju untuk "memajukan diskusi" tentang perjanjian damai di masa depan.
Pashinyan pada hari Selasa mengadakan panggilan telepon terpisah dengan Putin, Presiden Prancis Emmanuel Macron, dan Presiden Uni Eropa Charles Michel mengenai bentrokan terbaru, menurut pemerintah Armenia.
Michel mengatakan UE siap melakukan upaya untuk mencegah eskalasi lebih lanjut dan mengatakan tidak ada alternatif selain perdamaian dan stabilitas di kawasan.
Pashinyan mengutuk tindakan provokatif dan agresif angkatan bersenjata Azerbaijan dan menyerukan tanggapan yang memadai dari masyarakat internasional, kata pemerintah Armenia.
(Tribunnews.com/Rica Agustina)