Pada titik ini, hubungan antara raja dan Parlemen telah rusak dan tidak dapat diperbaiki lagi.
Pada tahun 1642, Inggris mengalami serangkaian perang saudara berdarah.
Tujuh tahun kemudian, Charles I dieksekusi.
Hari ini, replika surat kematian Charles I masih tergantung di ruang jubah penguasa di Istana Westminster, menurut BBC, menjadi pengingat suram bagi raja dan ratu tentang batas kekuasaan mereka.
Raja Charles II yang Terkenal Playboy
Putra dari Raja Charles I, yakni Charles II, dikenal sebagai "Merry Monarch" karena gaya hidupnya yang mewah.
Ia sering menghabiskan waktunya di istana sepupunya yang suka berpesta, Raja Prancis Louis XIV.
Raja Charles II memiliki banyak wanita simpanan dan anak di luar pernikahan.
Orang-orang pada saat itu bahkan bercanda Raja Charles II berusaha menggantikan semua bangsawan yang hilang selama Perang Saudara Inggris.
"Sepertinya raja secara pribadi menjadi ayah dari rakyatnya, dan kemudian menciptakan aristokrasi baru ini," kata Harris.
Faktanya, Harris mencatat, beberapa anggota aristokrasi yang lebih baru, termasuk mendiang Diana, Princess of Wales, dan Sarah, Duchess of York, adalah keturunan Charles II melalui berbagai anak haramnya, kata Harris.
Charles II mungkin dikenang sebagai seorang playboy, kisahnya memiliki sisi gelap.
Setelah Charles I dipenggal, monarki sempat dihapuskan.
Charles II terpaksa menghabiskan lebih dari satu dekade di pengasingan, sebagian besar di Belanda.