Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Menteri Dalam Negeri dan Komunikasi Jepang Minoru Terada menganggap kegagalan komunikasi yang terjadi di NTT West bulan Agustus 2022 lalu sebagai kecelakaan serius.
"Hal ini dapat dianggap sebagai kecelakaan yang serius di bawah Undang-Undang Bisnis Telekomunikasi, dan akan mengambil tindakan yang tepat setelah menerima laporan terperinci dari perusahaan NTT West," papar Menteri Minoru Terada, Jumat (16/9/2022).
Seperti diketahui, pada 25 Agustus lalu, NTT West mengalami gangguan komunikasi internet menggunakan jalur optik di wilayah yang luas termasuk wilayah Kansai.
Hal ini mempengaruhi hingga 2,11 juta jalur, dimana hingga 630.000 jalur tidak dapat terhubung selama 48 menit.
Baca juga: Badan Meteorologi Jepang Ingatkan Potensi Badai hingga Tanah Longsor Dampak Taifun 20 September 2022
"Itu berada di bawah Undang-Undang Bisnis Telekomunikasi, dan akan mengambil tindakan yang tepat serta tegas setelah menerima laporan terperinci dari perusahaan tentang penyebab kecelakaan itu," kata Minoru Terada saat konferensi pers setelah rapat kabinet, Jumat (16/9/2022).
Menanggapi kegagalan komunikasi ini, Kementerian Dalam Negeri dan Komunikasi sedang melakukan inspeksi di tempat fasilitas NTT West di Kota Osaka berdasarkan Undang-Undang Bisnis Telekomunikasi pada tanggal 14 September lalu.
Terkait alasan pemeriksaan di lapangan, Menteri Dalam Negeri dan Komunikasi Minoru Terada menjelaskan bahwa perangkat penyebab gangguan komunikasi itu banyak digunakan oleh operator lain selain NTT West.
Baca juga: Campurkan Pemutih Klorin dalam Menu Makan Siang Pelajar, Guru SD di Jepang Ditangkap Polisi
"Untuk menghindari kecelakaan serupa, kami akan memahami detail penyebabnya saat ini agar jangan sampai terulang di lain waktu," tegasnya.
Sementara itu beasiswa (ke Jepang), belajar gratis di sekolah bahasa Jepang di Jepang, serta upaya belajar bahasa Jepang yang lebih efektif.
Info lengkap silakan email: info@sekolah.biz dengan subject: Belajar bahasa Jepang.