TRIBUNNEWS.COM - Pejabat Ukraina mengaku menemukan tanda-tanda penyiksaan pada beberapa jasad yang ada di kuburan massal di luar Kota Izium.
Kota Izium di Provinsi Kharkiv sebelumnya berhasil direbut kembali oleh pasukan Ukraina setelah sempat dikuasai oleh pasukan Rusia.
Diberitakan sebelumnya, ada lebih dari 440 mayat yang ditemukan di kuburan massal di Izium pasca mundurnya pasukan Rusia.
Gubernur Kharkiv, Oleg Synegubov mengatakan beberapa jasad itu dalam kondisi tangan terikat di belakang punggung.
"Kami berada di lokasi pemakaman massal orang, warga sipil yang dimakamkan di sini, dan sekarang, menurut informasi kami, mereka semua memiliki tanda-tanda kematian yang kejam," kata Synegubov di lokasi tersebut, lapor The Guardian.
"Ada mayat dengan tangan terikat di belakang (punggung mereka). Setiap fakta akan diselidiki dan akan dievaluasi dengan benar dan sah," imbuhnya.
Baca juga: Viral Presiden Rusia Berdiri Menunggu Presiden Kirgistan, Pejabat Ukraina: Putin Dipermalukan Lagi
Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky menuduh Rusia dalang di balik penemuan kuburan massal tersebut.
Dalam pidatonya pada Kamis (15/9/2022) malam waktu setempat, Zelensky meminta pertanggungjawaban Rusia atas perang.
"Rusia meninggalkan kematian di mana-mana dan harus bertanggung jawab untuk itu," kata dia.
Ia menyamakan temuan ini dengan pembunuhan massal terhadap warga sipil di Kota Bucha, luar ibu kota Kyiv dan di Mariupol.
Menurut laporan Reuters, petugas berpakaian hazmat menggali jasad di kuburan massal di Izium pada Jumat (16/9/2022).
Sebanyak 20 kantong mayat berwarna putih terlihat di lokasi tersebut.
Reuters melaporkan bahwa beberapa mayat dalam kondisi terikat dengan tali di leher dan tangan mereka.
Kepala polisi Ukraina, Ihor Klymenko mengatakan dalam konferensi pers bahwa semua mayat yang ditemukan sejauh ini tampaknya warga sipil.