Laporan Wartawan Tribunnews.com Namira Yunia Lestanti
TRIBUNNEWS.COM, MOSKOW – Presiden Rusia, Vladimir Putin menyatakan bahwa pihaknya akan mengakhiri perang dengan Ukraina sesegera mungkin. Ucapan ini muncul setelah pasukan Rusia mengalami rentetan kekalahan.
"Kami melakukan segala yang kami bisa untuk menyelesaikannya sesegera mungkin," jelas Putin dikutip dari Tass, Minggu (18/9/2022).
Melalui perbincangannya dengan Perdana Menteri India Narendra Modi di sela-sela KTT SCO di Samarkand, Uzbekistan. Presiden Putin menyebut jumlah pasukannya yang berada di kawasan tempur Ukraina telah mundur, setelah setelah tentara Ukraina gencar melancarkan serangan balik terutama di dekat Kharkiv.
Baca juga: UPDATE Perang Rusia-Ukraina: Rep Ceko Serukan Pengadilan Internasional, Susul Temuan Kuburan Massal
Bahkan bendera Ukraina telah kembali berkibar di puluhan pemukiman usai tentara Kyiv berhasil merebut kembali sejengkal demi sejengkal tanah dari pasukan Rusia. Pernyataan tersebut diungkap Putin lantaran Presiden India itu memiliki kekhawatiran berlebih tentang Ukraina.
“Saya tahu posisi Anda dalam konflik di Ukraina, kekhawatiran yang terus-menerus Anda ungkapkan, Moskow akan melakukan apa saja untuk mengakhiri perang Ukraina secepat mungkin,” jelas Putin pada Modi, sambil mengerucutkan bibirnya, meliriknya, dan kemudian menunduk sebelum menyentuh rambut di belakang kepalanya.
Bersamaan dengan itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan dunia harus melihat apa yang telah dilakukan tentara Rusia. Melalui panggilan di Telegram, Zelensky mengungkap bahwa pasukannya yang berhasil menguasai Kota Izium dari tentara Rusia berhasil menemukan kuburan massal. Belum diketahui berapa jumlah mayat yang berada di kuburan massal itu, namun Zelensky memperkirakan setidaknya ada lebih dari empat ratus mayat yang berada di hutan dekat Izium.
“Kami masih belum tahu persis berapa banyak mayat di sana namun Rusia telah menjadi sumber terorisme terbesar di dunia, dan tidak ada kekuatan teroris lain yang meninggalkan begitu banyak kematian,” sambung Zelensky.
Selain merebut kota Izium, pasukan Ukraina diketahui juga telah sukses mengambil alih lebih dari 20 kota dan desa hanya dalam satu hari terakhir dalam serangan balasan yang dilakukan pada pekan ini.
Untuk memperkuat benteng pertahanan pasukan Kiev dari ancaman Rusia, pemerintah AS diketahui telah menyetujui paket baru bantuan senjata tambahan untuk Ukraina senilai 600 juta dolar AS berupa roket GMLRS canggih untuk militer Kiev.
Baca juga: Putin Ancam Balas Aksi Teror Ukraina hingga Sebut Pasukan Rusia Tak akan Hentikan Serangan
Bantuan militer tambahan yang diumumkan Gedung Putih pada hari Kamis (15/9/2022) itu merupakan kiriman pasokan untuk mendukung militer Kiev meluncurkan serangan balasan besar-bersan terhadap pasukan invasi Rusia.
Tanggapan Perdana Menteri India
Perdana Menteri India Narendra Modi secara mengejutkan mengkritik Presiden Vladimir Putin saat keduanya bertatap muka.
Modi mengutarakan kritikannya di depan muka Putin langsung terkait invasi Rusia ke Ukraina.