TRIBUNNEWS.COM - Setidaknya satu orang tewas setelah gempa kuat mengguncang sebagian besar Taiwan pada Sabtu (17/9/2022) malam dan Minggu (18/9/2022) sore.
Dilansir The Guardian, gempa berkekuatan 6,9 merobohkan sebuah bangunan tiga lantai dan menjebak empat orang di dalamnya.
Selain itu, sekitar 400 turis terdampar di gunung dan di kereta api yang tergelincir.
Gempa berkekuatan 6,4 melanda daerah yang sama pada Sabtu malam, mengguncang pantai tenggara Taiwan.
Baca juga: Taiwan Diguncang Serangkaian Gempa Sejak Sabtu, Gempa Terbesar 6,9 SR Sempat Bunyikan Alarm Tsunami
Sebagian besar kerusakan diperkirakan terjadi di utara pusat gempa di kota Chishang, di wilayah utara Taitung.
Media pemerintah Taiwan, Central News Agency, mengatakan seorang pria dengan nama keluarga Huang meninggal di sebuah pabrik di Hualien ketika sebuah mesin jatuh menimpanya.
Sementara itu, sebuah bangunan tiga lantai, di mana terdapat minimarket 7-Eleven di lantai dasar dan tempat tinggal di lantai atas, runtuh di kota Yuli di Hualien, kata CNA.
Pemilik gedung berusia 70 tahun dan istrinya diselamatkan lebih dulu.
Tetapi, butuh waktu lebih lama untuk mengevakuasi seorang wanita berusia 39 tahun dan putrinya yang berusia lima tahun.
Sebuah foto yang dirilis oleh pemerintah kota Hualien menunjukkan gadis itu berbaring di atas selimut dan diturunkan dari atas puing-puing tangga logam oleh petugas penyelamat berseragam oranye.
Lebih dari 7.000 rumah tangga di kota Yuli dilaporkan mati listrik dan pipa air rusak.
Polisi dan petugas pemadam kebakaran bergegas ke jembatan yang runtuh di jalan dua jalur di daerah pedesaan di kota itu, di mana tiga orang dan satu atau lebih kendaraan mungkin jatuh, menurut laporan media.
Juga di Yuli, tanah longsor menjebak hampir 400 turis di sebuah gunung, menurut CNA.
Mereka tidak memiliki listrik, sinyal ponsel juga lemah.