TRIBUNNEWS.COM - Raja Charles III tampak menahan air mata saat menatap ke arah peti mati ibunya, Ratu Elizabeth II.
Suara ratapan kian memudar menjadi keheningan di dalam Westminster Abbey pada Senin (19/9/2022).
Pada hari terakhir prosesi pemakaman kenegaraan Ratu, wajah Raja Charles III dipenuhi dengan emosi.
Terkadang selama upacara yang berjalan satu jam, Raja Charles III terlihat memejamkan mata atau tampak tenggelam dalam pikirannya.
Charles tampak tabah melepas kepergian sang ibu ke peristirahatan terakhirnya.
Tapi peniup bagpipe pribadinya atau Queen's piper, petugas surat perintah Paul Burns, yang biasa bermain untuknya di Balmoral, akhirnya nyaris membuat Raja Charles III kewalahan.
Baca juga: Pemakaman Ratu Elizabeth: Begini Cara Orang-orang di Seluruh Dunia Iringi Kepergiannya
Dikutip The Guardian, saat bagpipe dimainkan, peti mati ibunya diletakkan di hadapannya yang dihiasi dengan mahkota negara bagian kekaisaran dan rangkaian bunga, dedaunan, dan tumbuhan, beberapa dari kebunnya sendiri di Highgrove dan Clarence House.
Ini menampilkan pesan tulisan tangannya: "Dengan memori yang penuh kasih dan setia, Charles R."
Raja Charles III tampak patah hati.
Raja Charles III gambarkan Ratu Elizabeth II sebagai wajah pelayanan publik
Selama seminggu terakhir dia telah bertekad untuk menggambarkan Ratu sebagai model pelayanan publik.
"Dia adalah pola bagi semua pangeran yang hidup", katanya, mengutip Shakespeare.
Tetapi dia juga menggambarkan "kesedihan pribadinya yang besar", "rasa duka yang mendalam" dan "kehilangan yang tidak dapat diperbaiki".
Baca juga: Isi Catatan Tangan Raja Charles III di Atas Peti Mati sang Ibu, Ratu Elizabeth II
Akhirnya pada hari Senin dia bisa membaringkan "Mama tersayang" untuk beristirahat.