Respons Amerika
Sementara itu, Penasihat Keamanan Nasional AS, Jake Sullivan, mengatakan Amerika Serikat akan merespons setiap penggunaan senjata nuklir Rusia terhadap Ukraina.
"Jika Rusia melewati batas ini, akan ada konsekuensi bencana bagi Rusia," kata Sullivan dalam program televisi 'Meet the Press' NBC pada Minggu (25/9/2022).
"Amerika Serikat akan merespons dengan tegas," pungkasnya.
Peringatan AS ini datang menyusul ancaman nuklir dari Presiden Vladimir Putin pada Rabu lalu.
Putin mengatakan Rusia akan menggunakan senjata apa pun untuk mempertahankan wilayahnya.
Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov membuat poin lebih langsung pada konferensi pers pada Sabtu.
Bicara setelah pidato di Majelis Umum PBB di New York, Lavrov kembali mengulangi klaim Moskow bahwa pemerintah terpilih di Kyiv secara tidak sah dan diisi dengan neo-Nazi.
Pertempuran Sengit di Tengah Referendum
Pejabat Ukraina melaporkan lebih dari 40 kota dilanda serangan Rusia di tengah jalannya referendum.
Dalam 24 jam hingga Senin (26/9/2022) pagi, pasukan Rusia meluncurkan lima rudal dan 12 serangan udara, serta lebih dari 83 serangan dari beberapa granat berpeluncur roket, kata staf umum angkatan bersenjata Ukraina.
Baca juga: Ukraina Klaim Orang-orang Dipaksa Berpartisipasi dalam Referendum 4 Wilayah Pendudukan Rusia
Lebih dari 40 permukiman terkena dampak tembakan musuh, sebagian besar di selatan dan tenggara Ukraina.
Dua pesawat tak berawak yang diluncurkan oleh pasukan Rusia ke wilayah Odesa Ukraina menghantam objek militer, menyebabkan kebakaran dan memicu amunisi, kata komando selatan Ukraina.
"Sebagai akibat dari kebakaran skala besar dan peledakan amunisi, evakuasi penduduk sipil diorganisir," katanya di Telegram.
Melawan serangan Rusia, angkatan udara Ukraina meluncurkan 33 serangan dan menghantam 25 daerah "musuh", staf umum menambahkan.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)