News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Ulama Besar Syekh Yusuf Al Qaradawi Meninggal Dunia, Jenazah Dishalatkan Hari Ini di Doha

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Yusuf Al-Qaradawi (Karim Jaffar/AFP) - Jenazah Syekh Yusuf Al Qaradawi akan dishalatkan di Doha pada Selasa (27/9/2022).

TRIBUNNEWS.COM - Ulama senior Syekh Yusuf Al Qaradawi, seorang pemimpin spiritual untuk Ikhwanul Muslimin meninggal dunia pada Senin (26/9/2022).

Syekh Yusuf Al Qaradawi meninggal dunia pada usia 96 tahun.

Menurut keterangan di akun Twitter resmi @alqaradawy pada Senin malam, jenazah Syekh Yusuf Al Qaradawi akan dishalatkan di Masjid Imam Muhammad bin Abdul Wahhab, Doha, Qatar, pada Selasa (27/9/2022) waktu setempat, usai shalat zuhur.

"Shalat jenazah bagi mendiang Imam Besar Yusuf Al Qaradawi akan dilakukan Selasa setelah shalat zuhur," terang akun itu, seperti dikutip dari Kompas TV.

Ulama besar tersebut rencananya dimakamkan di permakaman Abu Hamour, Doha, Qatar.

Mengutip Reuters, Syekh Yusuf Al Qaradawi lahir di Mesir pada tahun 1926.

Baca juga: Menag Yaqut Ingin Undang Paus Fransiskus dan Grand Syeikh Al-Azhar ke Indonesia, Ini Alasannya

Qaradawi menghabiskan sebagian besar hidupnya di Qatar, di mana ia menjadi salah satu ulama Muslim Sunni yang paling dikenal dan berpengaruh di dunia Arab berkat penampilan regulernya di jaringan Al Jazeera Qatar.

"Yang Mulia Imam Yusuf al-Qaradawi, yang memberikan hidupnya untuk menjelaskan ajaran Islam dan membela umatnya (komunitas Muslim), telah melewati belas kasihan Tuhan," kata sebuah pernyataan di Twitter yang mengumumkan kematiannya , menyinggung perjuangan melawan penyakit yang diderita.

Ulama asal Qatar Yusuf Al Qaradawi. ((Morocco World News))

Khotbah Qaradawi menawarkan penyeimbang ideologi radikal yang dianut oleh al-Qaeda dan negara Islam, sambil mendukung gerakan militan di bagian lain wilayah tersebut.

Dia sangat kritis terhadap Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi serta kepemimpinan Saudi, memicu keretakan dengan Doha.

Pengadilan Mesir menjatuhkan hukuman mati secara in absentia pada 2015 bersama para pemimpin Ikhwanul lainnya.

Baca juga: Pendukung Ulama Syiah Moqtada al Sadr Irak Tinggalkan Zona Hijau setelah Aksi Kekerasan Mematikan

Putrinya ditahan oleh otoritas Mesir atas tuduhan terorisme pada 2017 hingga 2021.

Sementara menantunya tetap ditahan, kata pengacara mereka.

Namun, mereka menyangkal tuduhan itu.

Dalam sebuah penghormatan, pemimpin Islam Tunisia Rached Ghannouchi menggambarkan Qaradawi sebagai orang yang berkomitmen pada prinsip moderasi dalam agama Islam.

Namun, beberapa pengguna media sosial yang muncul untuk mengunggah dari Mesir dan Arab Saudi di antara negara-negara lain merayakan kematiannya dan menuduhnya menabur perselisihan antara negara-negara Arab.

(Tribunnews.com/Yurika)(KompasTV/Rofi Ali Majid)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini