News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Pejabat Separatis Umumkan Wilayah Zaporizhzhia Secara de Facto Memisahkan Diri dari Ukraina

Penulis: Andari Wulan Nugrahani
Editor: Daryono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Luhansk, Donetsk, Kherson dan Zaporizhzhia, 4 wilayah yang akan mengadakan referendum. - Pejabat separatis wilayah Zaporizhzhia Yevgeny Balitsky mengaku kota itu secara de facto memisahkan diri dari Ukraina melalui referendum kemarin.

TRIBUNNEWS.COM - Pejabat separatis wilayah Zaporizhzhia, Yevgeny Balitsky mengaku kota itu secara de facto memisahkan diri dari Ukraina.

Yevgeny Balitsky membeberkan mayoritas penduduk memilih untuk bergabung dengan Rusia, Selasa (27/9/2022).

"Referendum hari ini menyelesaikan pemisahan wilayah Zaporizhzhia dari Ukraina," katanya seperti dikutip TASS.

"Kami sekarang menunggu keputusan pemerintah Rusia, karena mereka belum menerima kami ke Rusia," imbuhnya.

"Kami telah mengajukan permintaan ini," kata Balitsky kepada wartawan.

Referendum jadi topik pembicaraan panas di wilayah pendudukan

Pekan lalu isu diadakannya referendum menjadi topik pembicaraan yang panas di DPR dan LPR.

Baca juga: Rusia Klaim Menang dalam Referendum Ukraina, Zelensky: Tidak Ada yang Perlu Dibicarakan

Dilansir TASS, penduduk wilayah Zaporizhzhia dan Kherson bergabung dengan inisiatif tersebut ketika organisasi publik setempat mengajukan permintaan serupa kepada otoritas mereka.

Kepala Administrasi Militer-sipil wilayah Zaporizhzhia Dekrit Yegeny Balitsky mengatakan di saluran Telegramnya Selasa kemarin.

Keputusan kepala administrasi militer-sipil regional Kherson Vladimir Saldo juga mulai berlaku, kata pemerintah daerah kepada TASS.

Ukraina kecam referendum

Wali Kota Donetsk Alexey Kulemzin menyatakan pasukan Ukraina meneror warga sipil di Donetsk pada Senin (26/9/2022).

Tercatat 115 serangan Ukraina dilaporkan di kota itu dalam tiga hari pertama referendum.

"Ada 115 serangan di kota Donetsk selama tiga hari terakhir," katanya kepada saluran televisi Rossiya-24, Senin.

Baca juga: Amerika Serikat Peringatkan Konsekuensi Bencana Jika Rusia Gunakan Senjata Nuklir di Ukraina

Halaman
123
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini