TRIBUNNEWS.COM - Pemilihan Presiden Brasil 2022 berlangsung sengit.
Pemilu akan berlanjut ke putaran kedua setelah mantan presiden Luiz Inácio Lula da Silva gagal mengamankan suara mayoritas yang dia butuhkan untuk menyalip petahana sayap kanan, Jair Bolsonaro.
Diwartakan The Guardian, dengan 98,1 persen suara dihitung, veteran sayap kiri itu telah mendapatkan 48,04 persen suara.
Namun angka itu tidak cukup untuk menghindari putaran kedua pada 30 Oktober dengan saingan sayap kanannya.
Bolsonaro, yang secara signifikan mengungguli prediksi lembaga survei menerima 43,54 persen.
Berbicara pada malam pemilihan Lula mengaku berharap kemenangan putaran pertama tetapi akan melipatgandakan usahanya untuk merebut kembali kekuasaan jika putaran kedua diperlukan.
Baca juga: Neymar Menyatakan Dukungannya Ke Presiden Brasil, Jair Bolsonaro Di Pemilu Mendatang
“Saya sangat berharap pemilihan ini akan diputuskan besok, tetapi jika tidak, kami harus bersikap seperti tim sepak bola saat pertandingan berlanjut ke perpanjangan waktu," katanya kepada wartawan.
"Kami akan beristirahat selama 15 menit dan kemudian kami akan kembali ke lapangan untuk mencetak gol yang tidak kami cetak di waktu normal,” imbuhnya.
Lula raih 56 juta suara
Gleisi Hoffmann, presiden partai Buruh Lula, mengatakan kepada wartawan bahwa kampanye itu tidak “sedih atau kecewa” pada hasilnya dan menunjuk pada lebih dari 56 juta suara Lula.
“Selamat kepada presiden Lula atas kemenangan Anda,” katanya.
Tetapi hasil pemilu merupakan pukulan besar bagi orang-orang Brasil progresif yang telah mendukung kemenangan tegas atas Bolsonaro.
Baca juga: Debat Capres Brasil Diwarnai Aksi Saling Serang, Bolsonaro Tuduh Lula da Silva Korup
Berita lain terkait dengan Brasil
(Tribunnews.com/Andari Wulan Nugrahani)