News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Berbeda dengan Zelensky, Rusia Sambut Baik Gagasan Damai Elon Musk Terkait Perang di Ukraina

Penulis: Yurika Nendri Novianingsih
Editor: Garudea Prabawati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Juru bicara Pemerintah Rusia, Dmitry Peskov - Rusia memuji gagasan Elon Musk terkait kesepakatan damai perang di Ukraina.

TRIBUNNEWS.COM - Rusia memuji saran Elon Musk terkait kemungkinan kesepakatan damai untuk mengakhiri perang di Ukraina, Selasa (4/10/2022).

Sebelumnya, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, telah mengecam Musk karena mengusulkan persyaratan damai yang dianggap menguntungkan Rusia.

"Sangat positif bahwa seseorang seperti Elon Musk sedang mencari jalan keluar yang damai dari situasi ini," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov, sebagaimana dilansir CNA.

"Dibandingkan dengan banyak diplomat profesional, Musk masih mencari cara untuk mencapai perdamaian. Dan mencapai perdamaian tanpa memenuhi persyaratan Rusia sama sekali tidak mungkin," tambahnya.

Dalam jajak pendapat Twitter yang diposting pada hari Senin (3/10/2022), bos Tesla mengusulkan agar Ukraina secara permanen menyerahkan Krimea ke Rusia.

Referendum baru diadakan di bawah naungan PBB untuk menentukan nasib wilayah yang dikuasai Rusia, dan bahwa Ukraina menyetujui netralitas.

Baca juga: Mayat Tentara Rusia Tergeletak di Jalanan setelah Kota Lyman Dikuasai Ukraina

Kyiv mengatakan tidak akan pernah setuju untuk menyerahkan tanah yang diambil secara paksa, dan referendum yang sah tidak dapat diadakan di wilayah pendudukan di mana banyak orang telah terbunuh atau diusir.

Tanggapan Volodymyr Zelensky Terhadap Gagasan Elon MuskĀ 

Elon Musk terlibat keributan dengan pejabat Ukraina dan Presiden Volodymyr Zelensky di media sosial.

Dikutip dari Reuters, Selasa (4/10/2022) keributan itu berawal dari gagasan Musk yang menginginkan perang antara Rusia dan Ukraina dapat segera selesai.

Namun, gagasan yang disampaikan Musk melalui media sosial Twitter ternyata cukup kontroversial.

Pasalnya, Musk mengusulkan kesepakatan damai melalui referendum di wilayah Ukraina yang diduduki oleh Moskow.

Sebelumnya, pemungutan suara itu dikecam oleh Kyiv dan pemerintah Barat sebagai tindakan ilegal dan memaksa.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky berbicara selama konferensi pers bersama dengan Perdana Menteri Luksemburg setelah pembicaraan di Kyiv pada 21 Juni 2022. (Sergei SUPINSKY / AFP)

CEO Tesla itu membuat jajak pendapat di akun Twitternya yang diikuti oleh lebih dari 107 juta orang, guna mengetahui pendapat masyarakat atas idenya tersebut.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini