Laporan Wartawan Tribunnews, Larasati Dyah Utami
TRIBUNNEWS.COM, BUCHAREST- Indonesia berhasil terpilih kembali sebagai anggota Dewan International Telecommunication Union (ITU) Wilayah E (Asia dan Australasia) periode 2023-2026 pada pemilihan yang berlangsung pada Sidang ITU Plenipotentiary Conference ke- 22 (ITU PP 22) di Bucharest, Rumania, (03/10/2022).
Kementerian Luar Negeri (Kemlu) pada Rabu (4/10/2022) menyatakan, Indonesia terpilih bersama dengan 12 negara lainnya yaitu Australia, RRT, Jepang, Korea Selatan, Arab Saudi, Uni Emirat Arab, India, Yordania, Filipina, Malaysia, Thailand, Irak, Iran, dan Kuwait.
Baca juga: Komisi I DPR Akan Panggil Kemenlu Terkait Perjanjian FIR Indonesia dan Singapura
"Indonesia memperoleh suara ke-3 terbanyak dalam pemilihan sebagai anggota Dewan ITU, atau sebanyak 157 suara, setelah Uni Emirat Arab dan India," dalam pernyataannya.
Pada pertemuan itu, Indonesia mengusung visi dan agenda peningkatan konektivitas yang merata untuk semua melalui pembangunan kapasitas, pemberdayaan perempuan, dan connecting the unconnected.
Disebutkan bahwa visi dan agenda tersebut merupakan hal-hal yang menjadi isu utama tidak hanya bagi Indonesia, namun juga bagi kelompok negara berkembang dan kurang berkembang (developing and less developed countries) di ITU.
Baca juga: Kemlu Angkat Suara Terkait Laporan Adanya Kunjungan Rahasia Delegasi Indonesia ke Israel
Kemlu menyatakan kiprah Indonesia di ITU terbilang sangat konsisten, berkelanjutan dan kontributif.
Indonesia merupakan anggota aktif ITU sejak tahun 1949 dan selalu menjabat sebagai anggota Dewan ITU dalam 4 dekade terakhir sejak tahun 1982.
"Sebagai negara yang aktif dalam mendorong agenda reformasi kelembagaan ITU, Indonesia telah mengusulkan penambahan 5 kursi posisi anggota Dewan ITU untuk Wilayah A (Amerika Utara dan Selatan), D (Afrika) dan E (Asia dan Australasia)," tulisnya.
Baca juga: Ikuti Ajang China-Asean Expo di Nanning, Indonesia Bawa Pulang Rp 23,3 Triliun
Kemlu menyatakan terpilihnya kembali Indonesia sebagai anggota Dewan ITU tidak hanya sebuah bukti pengakuan terhadap kemajuan upaya dan capaian dalam bidang informasi, komunikasi dan teknologi.
Hal ini juga merupakan bukti kepercayaan negara-negara anggota ITU kepada Indonesia yang dianggap sebagai negara yang memiliki kiprah konsisten dalam memperjuangkan kepentingan negara- negara berkembang di ITU.