News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Konflik Rusia Vs Ukraina

Tangkal Serangan Drone Rusia, Joe Biden Janjikan Sistem Pertahanan Udara Canggih untuk Ukraina

Penulis: Mikael Dafit Adi Prasetyo
Editor: Muhammad Zulfikar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Seorang pejuang Ukraina berdiri di atas tank di kharkiv pada 9 September 2022, di tengah invasi Rusia ke Ukraina. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah berjanji untuk memberikan bantuan berupa sistem pertahanan udara canggih untuk Ukraina. (Photo by Juan BARRETO / AFP)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Mikael Dafit Adi Prasetyo

TRIBUNNEWS.COM, WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden telah berjanji untuk memberikan bantuan berupa sistem pertahanan udara canggih untuk Ukraina.

Dilansir dari Aljazeera, Rabu (12/10/2022) janji itu disampaikan Joe Biden kepada Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky melalui panggilan telepon menjelang pertemuan darurat Kelompok Tujuh (G7) untuk membahas dukungan untuk Ukraina.

“Presiden Biden berjanji akan terus memberikan dukungan yang dibutuhkan Ukraina untuk mempertahankan diri, termasuk sistem pertahanan udara canggih,” kata Karine Jean-Pierre, juru bicara Gedung Putih.

Baca juga: Presiden Uni Emirat Arab Tegaskan Siap Tengahi Dialog Rusia dengan Ukraina

Kemudian, Karine Jean-Pierre juga mengatakan, sistem pertahanan udara tersebut dapat menyerang drone, rudal, dan helikopter Rusia.

Sementara itu, Biden mengatakan kepada Zelenskyy bahwa AS dan sekutu serta mitranya akan terus membebankan biaya pada Rusia, meminta pertanggungjawaban Rusia atas kejahatan dan kekejaman perangnya, serta memberi Ukraina bantuan keamanan, ekonomi, dan kemanusiaan.

Di sisi lain, juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan bahwa janji AS untuk memasok sistem pertahanan udara canggih hanya akan memperpanjang konflik dan menimbulkan lebih banyak penderitaan bagi Ukraina.

"Pemberian sistem pertahanan udara untuk Ukraina tidak akan mengubah tujuan Moskow dalam operasi militernya," kata Peskov.

Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari lalu, AS telah memberikan bantuan keamanan ke Ukraina senilai lebih dari 16,8 miliar dolar AS.

Paket Bantuan Militer Tambahan Senilai 625 Juta Dolar AS untuk Ukraina

Amerika Serikat (AS) mengonfirmasi bahwa pihaknya siap memberikan paket bantuan militer tambahan untuk Ukraina senilai 625 juta dolar AS.

Pada Selasa (4/10/2022) Presiden AS Joe Biden mengadakan pembicaraan dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky, dan saat itu Zelensky mengatakan Ukraina telah melanjutkan serangan di wilayah selatan dan timur negara itu untuk membebaskan daerah-daerah yang diduduki oleh Rusia.

Baca juga: Pertama Kalinya Drone Kamikaze Asal Iran Digunakan Rusia untuk Serang Ukraina, 200.000 Warga Panik

Kemudian, Zelensky menambahkan bahwa pasukannya membuat keuntungan 'cepat dan kuat' dan telah merebut kembali puluhan desa di dua medan pertempuran.

“Biden berjanji untuk terus mendukung Ukraina karena mempertahankan diri dari agresi Rusia selama yang diperlukan," kata juru bicara Gedung Putih.

Dilansir dari Aljazeera, Kamis (6/10/2022) paket militer tersebut merupakan yang pertama sejak Rusia mengumumkan secara resmi pencaplokan empat wilayah pendudukan Ukraina menyusul serangkaian referendum yang ditentang dan dikecam sebagai tindakan pemaksaan dan melanggar hukum internasional.

Sementara itu, Gedung Putih mengatakan bahwa paket bantuan terbaru akan mencakup empat peluncur roket presisi HIMARS, 32 Howitzer dengan 75.000 butir amunisi, 200 kendaraan yang Dilindungi Ambush Tahan Ranjau (MRAP) dan ranjau anti-personil Claymore.

“Perkembangan terbaru dari referendum palsu Rusia dan upaya pengungkapan kebrutalan terhadap warga sipil di wilayah Ukraina yang sebelumnya dikendalikan oleh Rusia hanya memperkuat tekad kami,” ujar Antony Blinken, Menteri Luar Negeri AS.

Persenjataan canggih telah membantu Ukraina dalam upayanya untuk mendorong kembali pasukan Rusia dan dengan cepat mengamankan kendali atas wilayah Kharkiv dari Rusia.

“Paket ini akan memberi angkatan bersenjata Ukraina kemampuan dan amunisi tambahan yang dibutuhkan untuk mempertahankan momentum di timur dan selatan,” kata Laura Cooper, pejabat tinggi Pentagon.

Baca juga: SPESIFIKASI Drone Iran yang Ikut Bombardir Ibu Kota Ukraina: Dulu Diremehkan Kini bak Malaikat Maut

Keputusan AS untuk mengirim lebih banyak bantuan militer memicu kritik dari Anatoly Antonov, duta besar Rusia untuk Amerika Serikat, yang memperingatkan konsekuensi potensial.

“Kami menganggap ini sebagai ancaman langsung terhadap kepentingan strategis negara kami,” kata Antonov.

“Pasokan produk militer oleh AS dan sekutunya tidak hanya menimbulkan pertumpahan darah yang berkepanjangan dan korban baru, tetapi juga meningkatkan bahaya bentrokan militer langsung antara Rusia dan negara-negara Barat,” imbuhnya.

Pekan lalu, AS meluncurkan paket senjata senilai 1,1 miliar dolar AS untuk Ukraina, yang mencakup 18 sistem peluncur HIMARS, amunisi yang menyertainya, berbagai jenis sistem kontra-drone dan sistem radar.

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini