TRIBUNNEWS.COM – Meski secara administratif Ukraina masih berusaha masuk ke Aliansi Pertahanan Atlantik Utara (NATO), namun secara de facto negeri tersebut sudah bergabung.
Hal ini dikatakan oleh Menteri Pertahanan Ukraina Aleksey Reznikov.
Ia menyatakan hal tersebut menanggapi pertemuan dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg di markas besar blok itu di Brussels pada hari Rabu (12/10/2022).
“Kami telah menempuh perjalanan panjang dan secara de facto bergabung dengan aliansi itu,” tulis menteri itu, sambil juga berterima kasih kepada Stoltenberg atas dukungannya untuk Ukraina di tengah konflik yang sedang berlangsung dengan Rusia.
"Ukraina telah memberikan kontribusi signifikan bagi keamanan dunia bebas," tambah menteri itu.
Reznikov juga menyatakan keyakinannya bahwa kemenangan atas Moskow dan “reformasi yang berhasil” di dalam negeri akan “membuka cakrawala baru” bagi negaranya, yang tampaknya merujuk pada Ukraina yang secara resmi bergabung dengan blok itu di beberapa titik di masa depan.
Baca juga: Rudal Rusia Bombardir Lebih dari 40 Kota di Ukraina
Rusia memandang ekspansi NATO ke arah timur sebagai ancaman keamanan utama. Ketika Moskow melancarkan serangan militernya terhadap Kiev pada akhir Februari, salah satu tuntutan utamanya adalah agar Ukraina secara resmi menyatakan dirinya sebagai negara netral yang tidak akan pernah bergabung dengan aliansi militer Barat mana pun.
Pada 30 September, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengajukan aplikasi untuk bergabung dengan NATO dan menyerukan prosedur penerimaan yang dipercepat untuk negaranya.
Namun, pendukung Kiev di Barat tampaknya tidak terlalu antusias dengan masalah ini. Stoltenberg telah menunjukkan bahwa “setiap keputusan tentang keanggotaan harus diambil melalui konsensus” oleh semua 30 anggota NATO dan bahwa prioritas utamanya saat ini adalah untuk “mendukung Ukraina” secara militer dan finansial selama konflik.
Washington menyuarakan sikap yang sama, dengan Penasihat Keamanan Nasional AS Jake Sullivan mengatakan awal bulan ini bahwa pertanyaan tentang bergabungnya Ukraina dengan NATO “harus diambil pada waktu yang berbeda.”
Sebuah pernyataan yang mendukung upaya Kiev untuk aksesi cepat telah didukung oleh sembilan negara anggota - Republik Ceko, Estonia, Latvia, Lithuania, Makedonia Utara, Montenegro, Polandia, Rumania, dan Slovakia.
Bakal Terjadi Perang Dunia III
Pihak Rusia mengingatkan jika Ukraina bergabung sebagai anggota NATO dapat memunculkan perang dunia ketiga.
Hal itu disampaikan Wakil Sekretaris Dewan Keamanan Federasi Rusia Alexander Venediktov kepada kantor berita negara TASS dalam sebuah wawancara pada Kamis (13/10/2022), yang dikutip dari Kontan.
Venediktov mengatakan, pengakuan Ukraina sebagai anggota NATO dapat mengakibatkan perang dunia ketiga meletus.
Baca juga: Inggris Siap Kirim Sistem Rudal Pertahanan Udara untuk Ukraina
"Kyiv sangat menyadari bahwa langkah seperti itu berarti jaminan eskalasi ke perang dunia ketiga," ujar Venediktov seperti dilansir Reuters dari TASS.
Ia melanjutkan, Ukraina memang mengandalkan NATO, tujuannya untuk menciptakan kebisingan informasi dan menarik perhatian dunia pada Ukraina.
Venediktov juga mengulangi posisi Rusia bahwa Barat yang membantu Ukraina mengindikasikan bahwa mereka merupakan pihak yang terlibat langsung dalam konflik.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy mengumumkan tawaran mengejutkan untuk keanggotaan jalur cepat aliansi militer NATO pada akhir September, setelah Presiden Vladimir Putin mengadakan upacara di Moskow untuk menyatakan empat wilayah yang diduduki sebagian sebagai tanah Rusia yang dianeksas. (Tribunnews.com/Kontan)