TRIBUNNEWS.COM - Presiden Belarusia Alexander Lukashenko mengatakan dalam wawancara dengan NBC bahwa konflik Rusia dan Ukraina dapat diselesaikan dalam waktu sepekan.
Dikutip TASS, pernyataan Lukashenko tersebut juga dikutip oleh kantor berita BelTA pada Sabtu (15/10/2022).
"Itu semua tergantung Amerika Serikat (AS) dan Inggris," ucap Lukashenko.
"Jika besok Anda menyadari kita perlu duduk di meja perundingan dan menemukan solusi, percayalah, kita akan menemukan solusi dalam waktu sepekan," imbuhnya.
Lebih jauh, Lukashenko juga memperingatkan agar Barat tidak menyudutkan Psiden Rusia Vladimir Putin.
"Rusia memiliki senjata nuklir karena suatu alasan dan melanggar garis merah Putin di Ukraina akan menjadi kesalahan," kata sekutu dekat Kremlin tersebut dalam wawancara eksklusif Jumat (14/10/2022).
Baca juga: Belarus Semakin Dekat Gabung dengan Rusia untuk Perang di Ukraina
“Jika Anda membuat seseorang atau negara tersudut, hanya ada satu jalan keluar – maju,” kata Lukashenko kepada Keir Simmons dari NBC di sela-sela pertemuan puncak regional para pemimpin pasca-Soviet di Astana, Ibu Kota Kazakhstan.
"Itu sebabnya jangan melewati garis merah, Anda tidak bisa melewatinya."
Kemungkinan penggunaan senjata nuklir
Ditanya apakah rekan Rusianya siap untuk menggunakan senjata nuklir di Ukraina, Lukashenko menyerang dengan nada apokaliptik.
Tetapi juga meremehkan kemungkinan penggunaan senjata nuklir sebagai (langkah) tidak perlu dan bunuh diri.
“Jika ada, Tuhan melarang, serangan di wilayah Federasi Rusia, Rusia dapat, jika perlu, menggunakan semua jenis senjata,” katanya.
“Tidak pernah, tidak pernah Presiden Putin atau kepemimpinan Rusia menetapkan tujuan untuk menggunakan senjata nuklir di Ukraina.”
Baca juga: Kelompok HAM Rusia & Ukraina dan Aktivis Belarus Menangkan Hadiah Nobel Perdamaian 2022
Singgung pembalasan Rusia terhadap infrastruktr sipil dan penting Ukraina