TRIBUNNEWS.COM - Rusia dan Ukraina kembali melakukan pertukaran tahanan pada Senin (17/10/2022).
Sebanyak 218 tahanan, termasuk 108 wanita Ukraina dan 110 warga Rusia, terlibat dalam pertukaran itu, kata Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
Di antara tahanan Ukraina yang dibebaskan, puluhan orang di antaranya ditangkap selama pengepungan pabrik baja Azovstal di Mariupol pada bulan Mei.
"Tahap selanjutnya dari pembebasan orang-orang kami dari tahanan Rusia terjadi," kata Zelensky sebagaimana dikutip The Guardian.
"Kami berhasil mengembalikan 108 wanita Ukraina; perwira, sersan, prajurit, tentara, angkatan laut, pertahanan teritorial, penjaga nasional, penjaga perbatasan."
Kepala staf Zelensky, Andriy Yermak, mengatakan itu adalah pertukaran tahanan wanita pertama.
Baca juga: Rudal Rusia Tabrak Infrastruktur di Seluruh Ukraina, Hancurkan Fasilitas Listrik dan Air
"Ibu dan anak perempuannya ditahan dan kerabat mereka sedang menunggu mereka,” tulis Yermak di Telegram pada Senin.
Yermek menambahkan bahwa 12 warga sipil termasuk di antara wanita yang dibebaskan.
Tiga puluh tujuh wanita yang telah ditangkap setelah pasukan Rusia mengambil alih pabrik baja Mariupol yang terkepung pada bulan Mei juga dibebaskan.
Yermak menggambarkan pertukaran itu sebagai pertukaran yang terburu-buru.
Serangkaian gambar menunjukkan lusinan wanita turun dari bus putih dan secara emosional merangkul keluarga dan teman-teman di Zaporizhzhia, Ukraina tenggara.
Yermak mengatakan semua wanita akan menjalani pemeriksaan medis dan rehabilitasi.
Sementara itu, Kementerian pertahanan Rusia mengkonfirmasi bahwa 110 warga Rusia, termasuk 72 pelaut Rusia, telah kembali dari wilayah yang dikuasai Kyiv "sebagai hasil negosiasi" dalam sebuah pernyataan yang diterbitkan ke saluran Telegram resminya.
Dua wanita Ukraina secara sukarela menolak untuk kembali ke Ukraina dan akan tinggal di Rusia, tambah kementerian itu.